Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ingin hamil, waktu menjadi kuncinya. Sebab, sebaik apa pun usaha yang Anda lakukan untuk memaksimalkan peluang hamil, jika waktunya tidak selaras dengan siklus ovulasi maka semua upaya akan sia-sia.
Meskipun tidak ada yang bisa memastikan kapan Anda benar-benar bisa hamil, peluangnya bisa meningkat dengan perubahan waktu dan frekuensi bercinta. Setiap bulan perempuan mendapatkan jendela singkat untuk hamil. Jika waktu itu terlewat maka Anda harus menunggu kesempatan berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Times of India, Senin, 15 Februari 2021, peluang paling tinggi untuk hamil ada pada masa subur, biasanya enam hari - lima hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi. Fase ini disebut paling subur atas dasar fakta bahwa sperma dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita selama 5 hari dan sel telur hanya dapat dibuahi antara 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan dari salah satu ovarium.
Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur yang matang, bergerak menuruni tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan menuju tuba falopi, sperma dapat bertemu dan membuahi sel telur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, sebagian besar kehamilan diakibatkan oleh hubungan seks pada periode ini. Kemungkinan hamil adalah 10 persen lima hari sebelum ovulasi dan 33 persen pada hari ovulasi.
Anehnya, kemungkinan hamil turun menjadi nol sehari setelah ovulasi karena sel telur hanya bisa dibuahi antara 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan dari ovarium. Setelah itu, perempuan harus menunggu siklus ovulasi berikutnya agar bisa hamil. Dalam kebanyakan kasus, kurangnya pengetahuan tentang siklus ovulasi dan tanda-tanda ovulasi menjadi kendala untuk hamil.
Lalu bagaimana cara mengetahui siklus ovulasi? Jika menstruasi teratur, mudah untuk melacak waktu berovulasi. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Baca juga: Ingin Cepat Hamil? Ini Daftar Makanan yang Disarankan Dokter
Tapi jika haid tidak teratur, mungkin berbeda satu atau dua hari. Anda dapat dengan mudah menghitung waktunya berdasarkan siklus atau dapat mencari tanda-tanda fisik masa subur.
Tanda ovulasi antara lain sekresi vagina yang encer dan nyeri di satu sisi panggul. Anda juga bisa menggunakan aplikasi untuk membantu melacak siklus ovulasi berdasarkan menstruasi terakhir.
Cara lain untuk mendeteksi masa ovulasi adalah dengan melacak suhu basal tubuh di pagi hari kemudian mencari fluktuasi di dalamnya. Sedikit peningkatan suhu tubuh bisa menjadi tanda ovulasi. Saat itulah waktu yang tepat untuk hamil.