Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wali Kota Tangsel Belum Punya Solusi Atasi Titik Banjir Baru di Pamulang

Wali Kota Tangsel masih meminta anak buahnya untuk mengecek titik baru penyebab banjir di Pamulang. Kondisi APBD belum bisa untuk eksekusi.

15 Januari 2024 | 15.20 WIB

Perumahan Namara Residence, Pamulang, Tangerang Selatan, tergenang air setinggi kurang lebih 45 sentimeter akibat luapan anak Kali Angke. Pemkot Tangsel melakukan penyedotan sejak siang hari, Kamis, 7 Desember 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
material-symbols:fullscreenPerbesar
Perumahan Namara Residence, Pamulang, Tangerang Selatan, tergenang air setinggi kurang lebih 45 sentimeter akibat luapan anak Kali Angke. Pemkot Tangsel melakukan penyedotan sejak siang hari, Kamis, 7 Desember 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyebut belum memiliki solusi penanganan banjir di Perumahan Perumahan Namara Residence dan Orchid Garden di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Benyamin menjelaskan, alasan pihaknya belum bisa mengatasinya lantaran dua lokasi itu merupakan titik banjir yang baru. Sehingga, kata dia, pihaknya perlu melakukan pengecekan secara menyeluruh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Nah ini saya bilang coba dicari solusinya yang terbaik seperti apa. Karena itu dua titik merupakan titik baru," ujarnya, Senin 15 Januari 2024.

Benyamin menyebut, dirinya telah meminta Dinas terkait untuk terjun ke lokasi guna meninjau tindakan apa yang akan dilakukan nantinya. Namun, kata dia, saat ini pihaknya masih menyesuaikan dengan kondisi yang ada. 

"Itu titik baru nanti saya sudah minta PU untuk turun untuk melakukan pengecekan apa yang bisa dibetulkan Hari ini dengan kondisi APBD mohon maaf masih dalam proses administrasi ini," ucapnya. 

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), M Faridzal Gumay memastikan ketersediaan stok logistik untuk bantuan korban bencana alam aman.

Gumay menyebutkan, bantuan yang diberikan oleh pihaknya aman dari mengenai waktu masa berlaku atau expired. Kata Gumay, pihaknya menjamin bantuan yang mereka berikan kepada masyarakat itu aman.

Diketahui, sejumlah warga terdampak banjir sempat dibuat cemas dengan adanya bantuan yang sudah tidak layak pakai alias dalam kondisi kadaluarsa. 

"Dalam kondisi aman kebanyakan masih tahun 2025 dan 2026 masa kadaluarsa nya," ujar Gumay.

Gumay menyontohkan masa berlaku seperti kemasan teh, ikan kemasan kaleng dan lain-lain masa berlakunya masih lama. Hanya saja, tambah dia, untuk kemasan beras saja masa berlaku sampai April 2024.

Gumay mengatakan, masa berlaku yang sudah mendekati habis untuk paket makanan bantuan korban bencana biasanya disalurkan untuk kegiatan kerja bakti. Seperti kegiatan bersih-bersih sungai jelang musim hujan yang biasanya melibatkan kelompok relawan siaga bencana.

"Dan itupun sudah kami konsultasikan ke inspektorat. Boleh gak logistik yang mau expired dibagikan. Ternyata boleh," jelas Gumay.

Menurutnya, di gudang logistik bantuan bencana yang dikelola BPBD Kota Tangsel telah diberikan tanda khusus untuk waktu masa berlakunya. Penyimpanan diletakan di rak gudang.

Kebijakan di atas telah diatur dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pedoman Bantuan Logistik. Termaktub mengenai kebijakan pada Pasal 6 huruf d tertulis, bantuan logistik penanggulangan bencana harus menjamin jumlah, mutu, sasaran, efektif dan akuntabel.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus