Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita di Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi kesehatannya karena mengalami obsesitas. Perempuan bernama Narti Sunarti ini memiliki bobot 150 kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berat badan saya semakin bertambah selama setahun terakhir," kata wanita 37 tahun itu di rumahnya di Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat. Akibat obesitas, Narti kesulitan bangun. Untuk bisa berdiri dan berjalan ke kamar mandi misalnya, dia harus dibantu oleh empat sampai lima orang.
Hanya saja, selama beberapa hari terakhir dia mengaku sudha tak bisa lagi berjalan. "Sekarang tidak bisa jalan, hanya tidur-tiduran atau duduk saja di kamar," kata Narti. Dia menduga kondisi obesitas yang dialami lantaran sering menyantap mi instan, camilan, dan minum obat steroid untuk mengurangi nyeri sendi.
Narti beralasan, suaminya yang bekerja serabutan di Bogor, Jawa Barat, jarang pulang dan tidak memberikan nafkah. Lantaran tak punya uang, Narti hanya mampu membeli mi instan untuk makan sehari-hari.
Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saat ini Narti dibawa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, untuk mendapatkan perawatan. Pelaksana Harian Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin, Yana Ahmad Supriatna mengatakan saat diperiksa Narti mengeluh sesak napas.
"Sesak napas kemungkinan karena fisik, mekanik," kata Yana. Dugaan sementara, Narti mengalami obesitas bukan karena sering makan mi instan, melainkan akibat terlalu banyak mengkonsumsi obat steroid. "Memang prinsipnya kondisi kegemukan karena asupan makanan berlebih. Tapi dia juga mengkonsumsi obat."