Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Warga Kebon Melati Ikut Pantau Tetangga Pemudik yang Karantina Diri di Rumah

Rumah yang ditempeli stiker karantina tersebut merupakan rumah warga pemudik yang sebelumnya terdata oleh pengurus RT/RW.

18 Mei 2021 | 16.42 WIB

Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca bersama gugus tugas kelurahan berbincang dengan pemudik yang baru kembali ke Jakarta di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Senin, 17 Mei 2021. Stiker bertuliskan "pendatang mudik ini dalam pengawasan karantina mandiri" ditempelkan pada hunian pemudik yang baru datang dari kampung halaman. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca bersama gugus tugas kelurahan berbincang dengan pemudik yang baru kembali ke Jakarta di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Senin, 17 Mei 2021. Stiker bertuliskan "pendatang mudik ini dalam pengawasan karantina mandiri" ditempelkan pada hunian pemudik yang baru datang dari kampung halaman. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Jakarta - Pemerintah Kota di DKI Jakarta mulai patroli dan menempelkan stiker karantina pada sejumlah rumah pemudik sejak Ahad, 16 Mei 2021.
Rumah-rumah yang ditempeli stiker karantina tersebut merupakan rumah warga yang sebelumnya terdata oleh pengurus RT/RW melakukan Mudik Lebaran 2021.
 
Lurah Kebon Melati, Winetrin mengatakan, hingga saat ini di wilayahnya ada tujuh rumah yang dipantau dan ditempeli stiker karantina. Mereka, kata Winetrin, diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari hingga ada pemeriksaan tes Covid-19 dari Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat). Mereka juga dilarang melakukan interaksi dan kegiatan dengan tetangga atau warga sekitar.
 
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan ratusan ribu swab antigen kit di lima kota dan kabupaten Jakarta. Jumlah tersbeut disebar sesuai kebutuhan pemeriksaan di permukiman rawan Covid-19 dan penyekatan di terminal dan jalan raya. 
 
Sasaran utama petugas adalah pelaku mudik lebaran yang tak mengantongi hasil negatif tes Covid-19 dengan jangka waktu maksimal 1x24 jam sebelumnya. 
 
Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tingkat kelurahan akan memeriksa warga yang mudik Lebaran secara bertahap di masing-masing wilayah kerjanya. Caranya, dengan mendatangi kediaman pemudik secara door to door. Untuk itu, Dinas Kesehatan meminta pengurus kelurahan dan rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) melengkapi data dan profil pemudik dengan akurat.
 
"Kalau kedapatan ada yang positif Covid-19, maka akan diisolasi di GOR Tanah Abang atau rumah dinas lurah," kata Winetrin saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Mei 2021. Winetrin menambahkan, pendataan dan pemantauan warga yang melaksanakan mudik sudah dilakukan sejak masa pelarangan. "Dilihat dari permintaan surat pengantar untuk SIKM," katanya.
 
Berdasarkan pengamatan Tempo, rumah-rumah yang berstiker menutup pintunya rapat-rapat. "Beneran isolasi," kata Maria, salah satu warga Kebon Melati, Jakarta Pusat, yang ditemui Tempo, Selasa siang, 18 Mei 2021.
 
Menurut perempuan berusia 43 tahun ini, selain dipantau oleh petugas Puskesmas, warga juga saling mengawasi dan mengingatkan pemudik yang baru pulang di wilayahnya.
 
 
INGE KLARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus