Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Warga Tutup Jalan Usai Coblosan Pemilu 2024 di Kampung Wangkun Papua Akibat Kotak Suara Dipindahkan ke Rumah Warga

Terjadi pemalangan jalan di Kampung Wangkun, Papua, usai Pemilu 2024. Polisi sudah melakukan negosiasi terhadap masyarakat.

16 Februari 2024 | 15.08 WIB

Warga antre untuk menggunakan hak pilihnya di depan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 04 05 di Rumah Jew atau Rumah Bujang Kampung Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Rabu 14 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asmat menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Asmat sebanyak 80.122 orang yang tersebar di 224 kampung dengan 352 TPS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/
Perbesar
Warga antre untuk menggunakan hak pilihnya di depan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 04 05 di Rumah Jew atau Rumah Bujang Kampung Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Rabu 14 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asmat menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Asmat sebanyak 80.122 orang yang tersebar di 224 kampung dengan 352 TPS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Papua - Ada pemalangan jalan oleh sekelompok masyarakat di Kampung Wangkun, Distrik Abenahi, Kabupaten Yalimo, Papua, usai pencoblosan Pemilu 2024. Kejadian itu pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Samapta Polres Yalimo, Ipda Angky Walli melalui keterangan tertulisnya yang diterima TEMPO pada 16 Februari 2024 mengatakan pemalangan jalan tersebut dipicu oleh kejadian di TPS Kampung Wangkun bahwa ada seorang anggota KPPS membawa hologram dari TPS itu ke Kampung Dumbomi. “Sementara kotak suara dari TPS tersebut dipindahkan ke salah satu rumah warga. Hal itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat,” kata Angky. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemudian masyarakat itu melakukan pemalangan jalan yang merupakan akses utama dari Kabupaten Yalimo ke Kabupaten Jayawijaya. Kepolisian menyelesaikan masalah itu dengan melakukan negosiasi dengan masyarakat setempat di Kampung Wangkun. “Kami sudah berkoordinasi dengan Ketua PPD di Distrik Abenahin yang menyatakan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan menegaskan kejadian itu tidak disengaja karena keterbatasan anggota KPPS,” ucapnya.

Anggota BKO Polda Papua Ajun Komisaris Polisi Made Sujana mengatakan pentingnya menjaga keamanan dalam pelaksanaan pemilu. “Kami ingatkan agar semua permasalahan uang timbul di tempat pemilihan suara segera dilaporkan ke Panwas untuk penyelesaian yang aman dan damai,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus