Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wawancara dalam pesawat

Wawancara wartawan woodward dengan william casey, dir. cia di sebuah pesawat, tentang presiden reagan, plo, gerilyawan contra, libanon, dll. woodward heran, ia bisa mengungkapkan segala hal.

17 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Wawancara dalam pesawat
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
CASEY biasa memberikan ceramah di mana-mana. Pertama kali aku menghadiri ceramahnya pada 17 April 1985 di Cambridge, Massachusetts, di sebuah seminar yang diselenggarakan oleh School of Law and Diplomacy. Pokok ceramahnya tentang terorisme. Selama 45 menit ia berdiri di mimbar membaca makalah setebal 210 halaman. Ceramah Casey tak membawa ke arah satu kesimpulan, atau semacam penutup. Tiba-tiba ceramahnya habis begitu saja, dan hadirin tak menduga bahwa ceramah itu selesai. Sampai, Casey, mengucapkan "thank you very much". Dan kemudian tepuk tangan. Satu dari pertanyaan hadirin yang saya catat adalah: "Apakah perbedaan antara PLO dan gerilyawan Contra?" Casey memandang ke seluruh ruangan, lalu jawabnya, "Contra punya negara dan mereka mencoba merebutnya kembali. PLO tidak." Casey rupanya sudah tahu bahwa saya merencanakan menulis buku tentang CIA. Selesai giliran dia berdiri di mimbar, ia mendekati saya dan bertanya apakah saya mau kembali ke Washington bersama dengannya terbang dengan pesawat CIA. Waktu itu pukul 10 malam, dan saya sudah check in di hotel. Tapi buru-buru saya ke hotel, dan check out. Casey mengenakan mantel baru, dan beberapa kancingnya tetap terbuka. Ia tampak seperti anak kecil yang belum bisa berpakaian. Pesawatnya kecil, berbaling-baling, hingga perjalanan berlangsung lama. Ia duduk, melonggarkan dasinya, lalu kepada pengawalnya ia memesan scotch dan sepiring kacang buat kami berdua. Sebentar-sebentar tangannya meraup kacang, dan mulutnya tak henti-hentinya mengunyah. Pengawal itu lalu menutup tirai. Tinggal kami berdua, dan selama dua jam berbincang-bincang tak berkeputusan. Bos CIA ini mengatakan bahwa ia sendiri minta orang-orangnya untuk tidak memberikan wawancara seorang diri dengan wartawan. Tapi, di pesawat itu ia menjawab hampir semua pertanyaan saya. Dari soal satelit pemantau cuaca yang baru, operasi Nikaragua, penculikan Buckley, sampai soal Reagan dan CIA. Dua minggu kemudian aku menghadiri ceramah Casey di New York, di Metropolitan Club. "Biasanya bila diminta ceramah saya menjanjikan berbicara tentang dinas rahasia," kata Casey membuka ceramah. "Tapi dalam hal itu saya tak bisa berbicara seenaknya. Jadi, saya akan berbicara saja tentang dunia internasional, yang hanya saya ketahui sedikit, dan dalam hal ini pun ternyata saya tak bisa berbicara lebih bebas." Hadirin tertawa untuk lelucon itu. Hari itu ia memang tampak lebih santai dibandingkan di Cambridge tempo hari. Ketidaksetujuan Kongres AS mengirimkan lebih banyak bantuan kepada gerilyawan Contra dalam sidang hari-hari belakangan ini membuatnya marah. Lalu ia dengan suara sedikit pelan bilang, AS sedang perang dengan Uni Soviet. "Ini bukan perang tanpa pernyataan," katanya. Lalu ia membandingkan dulu, ketika malang-melintangnya Hitler pun tak digubris. Marxisme dan Leninisme telah melepaskan Empat Kusir dari Kesengsaraan, hingga tersebarlah kelaparan, penyakit sampar, perang, dan kematian. Seperti pertemuan kami yang lalu, kali ini pun ia mengajakku pulang bersama dengan pesawat CIA. Ia banyak bicara tentang Reagan, Contra, Libanon, teman-temannya, uangnya, tujuan hidupnya. Ia bercerita tentang masa kecilnya di Queens (Casey lahir 13 Maret 1913). Dan semasa sekolah ia suka berkelahi dengan tinju. "Kadang-kadang menang, kadang-kadang kalah," tuturnya. Ingatkah dia kepada yang dulu pernah meninju wajahnya? "Oh, tentu saja saya tak pernah melupakan siapa pun," jawabnya. "Dan istimewa kepada mereka yang telah memukulku." Lalu kembali ia berbicara tentang Contra, Kongres, dan Reagan. Casey menggeleng-gelengkan kepalanya, "Presiden tak mengacuhkan sama sekali ekspansi Soviet." Reagan bagi Casey terlalu pasif -- pasif pada pekerjaan, pasif pada hidup. Ia tak pernah mengadakan rapat. Ia tak pernah memberi perintah kepada Casey. Casey mencatat dengan heran, bahwa jam kerja Presiden AS pada hari Senin, Selasa, dan Kamis dari pukul 9 sampai lima sore. Pada hari Rabu pukul 9 sampai satu siang, sebab pada hari ini ia berkuda sepanjang sore atau melakukan olah raga. Dan pada Jumat ia menghilang ke Camp David, biasanya dari pukul satu sampai tiga siang. Selama di Ruang Oval pun Presiden selalu punya dua atau tiga jam masa santai. Pada jam itu ia duduk membaca surat-surat, dan membalasnya -- surat-surat dari para pengagum. Dan di malam hari biasanya ia menghabiskan waktu bersama Nancy, makan malam sambil nonton TV. Sabtu malam di Camp David, biasanya Presiden dan Nyonya menjamu tamu-tamu internasional. Biasanya ada pemutaran film lama atau baru, dan staf Gedung Putih ikut nonton. Pesawat mendarat di landasan angkatan udara Andrews -- tempat biasanya Casey tinggal landas ke Timur Jauh, Filipina, dan negara lain. "Jangan ngomong kepada siapa pun," perintahnya. Lalu ia menyuruh saya tetap duduk bersembunyi sampai ia masuk ke pesawat jet yang sudah menunggu. Sampai hari ini aku tak tahu, memgapa ia menjawab semua pertanyaanku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus