Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

4 Cara Hindari Penipuan Berbasis AI, Termasuk Deepfake

Seiring berkembangnya modus kejahatan, terutama yang berbasis Ai, penting bagi Anda untuk mengetahui langkah mengantisipasinya.

20 Februari 2025 | 22.45 WIB

Ilustrasi Video Deepfake AI. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Video Deepfake AI. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan kecerdasan buatan atau AI turut memperbesar potensi kejahatan di ranah digital. Teknologi AI yang bisa meniru cara berkomunikasi manusia bisa dimanfaatkan untuk memperdaya dan mencuri informasi pribadi. Orang yang berniat buruk bisa meniru suara seseorang, bahkan membuat video manipulasi atau deepfake untuk menipu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dengan semakin canggihnya modus kejahatan, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghindari penipuan AI agar tidak menjadi korban. Pemahaman mengenai cara menghindari penipuan AI menjadi sangat krusial pada era ini. Dirangkum dari beberapa sumber, termasuk dari Indonesia AI Hub, berikut langkah yang bisa Anda terapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Manfaatkan Fitur Keamanan dan Otentikasi Dua Faktor

Salah satu cara terbaik untuk melindungi akun digital Anda adalah mengaktifkan fitur verifikasi dan otentikasi dua faktor (2FA). Dengan fitur ini, Anda akan dimintai verifikasi tambahan setiap kali mencoba masuk ke akun penting seperti email, media sosial, atau akun perbankan.

Sistem akan meminta verifikasi tambahan, seperti kode OTP yang dikirim ke nomor ponsel atau aplikasi autentikator. Dengan adanya otentikasi dua faktor, risiko akun diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab bisa dikurangi. Seseorang yang berhasil mendapatkan kata sandi Anda juga tidak bisa mengakses akun tanpa kode verifikasi tambahan.

2. Jangan Mudah Tergoda Penawaran

Sikap waspada dibutuhkan ketika Anda menerima penawaran yang terdengar terlalu bagus. Pasalnya. salah satu modus penipuan AI adalah menawarkan investasi atau peluang bisnis dengan keuntungan besar dalam waktu singkat. Biasanya, penipu akan menggunakan AI untuk meniru komunikasi profesional agar tampak lebih kredibel.

Sebelum mengambil keputusan, risetlah informasi mengenai perusahaan atau individu yang menawarkan investasi tersebut. Cek legalitas dan reputasinya melalui sumber terpercaya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau situs resmi pemerintah lainnya.

3. Cermat Menyaring Kiriman Gambar atau Video

AI mampu menghasilkan gambar atau video palsu yang terlihat sangat meyakinkan, dikenal sebagai deepfake. Artinya, Anda harus lebih cermat ketika menerima gambar atau video dari internet, terutama mengandung informasi sensitif atau menghebohkan.

Gunakan alat pengecekan keaslian gambar atau video yang tersedia di internet untuk memastikan bahwa konten tersebut bukan hasil manipulasi AI. Selain itu, periksa sumber asli dari konten tersebut untuk memastikan kebenarannya sebelum menyebarkannya lebih lanjut.

4. Tingkatkan Edukasi dan Literasi Digital

Cara lain untuk menghindari penipuan AI adalah meningkatkan literasi digital. Dengan meningkatkan pemahaman, Anda dapat mengenali tanda-tanda penipuan berbasis AI dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Ikuti berita dan sumber edukasi terpercaya mengenai keamanan digital, serta pahamai modus AI yang digunakan untuk kejahatan siber. Literasi digital membuat Anda lebih siap menghadapi berbagai ancaman penipuan dan bisa mengamankan aset digital anda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus