Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital

23 April 2024 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Video deepfake teknologi kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini tersebar selama pemilihan umum di India. Dalam video-video tersebut, dua aktor Bollywood muncul mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi dan mendorong masyarakat untuk memilih partai oposisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video berdurasi 30 detik yang menampilkan Aamir Khan, dan klip 41 detik dengan Ranveer Singh, keduanya disebut mengkritik kegagalan Modi. Kegagalan memenuhi janji kampanye dan menangani masalah ekonomi yang kritis selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua video deepfake yang menampilkan Khan dan Singh menampilkan simbol dan slogan pemilu Kongres: "Pilih Keadilan, Pilih Kongres". Video-video tersebut menjadi viral di media sosial.

Apa Itu Deepfake?

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital, pembelajaran mesin, dan pertukaran wajah. Deepfake adalah video buatan komputer yang menggabungkan gambar untuk membuat rekaman baru yang menggambarkan peristiwa, pernyataan, atau tindakan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Dikutip dari situs web MIT Sloan, istilah deepfake pertama kali muncul pada akhir tahun 2017 oleh pengguna Reddit. Pengguna ini membuat ruang di situs berita dan agregasi online, tempat mereka berbagi video yang menggunakan teknologi pertukaran wajah open source.

“Istilah ini tentu memiliki konotasi negatif, namun ada sejumlah kegunaan yang berpotensi bermanfaat bagi bisnis, khususnya aplikasi dalam pemasaran dan periklanan yang sudah digunakan oleh merek-merek terkenal,” kata Henry Ajder, kepala intelijen di perusahaan pendeteksi deepfake Deeptrace.

Dikutip dari Webwise.ie, konsep dasar di balik teknologi ini adalah pengenalan wajah, seperti yang ada dalam fitur filter dalam Instagram Story, Snapchat, atau Tiktok. Deepfake serupa tetapi jauh lebih realistis. Video palsu dibuat menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut generative adversarial network atau GAN.

Teknologi yang digunakan untuk membuat deepfake diprogram untuk memetakan wajah berdasarkan titik landmark, atau fitur-fitur seperti sudut mata dan mulut, lubang hidung, dan kontur garis rahang dari wajah seseorang. GAN juga bisa digunakan untuk menghasilkan audio baru dari yang sudah ada. Begitu juga teks baru dari yang sudah ada. 

Dikutip dari Tech Target, kecenderungan video deepfake, di antaranya yaitu:


1. Pemerasan dan Merusak Reputasi

Contohnya ketika gambar target ditempatkan dalam situasi yang ilegal, tidak pantas, atau membahayakan seperti berbohong kepada publik. Video digunakan untuk memeras korban, merusak reputasi seseorang, membalas dendam, atau sekadar menindas korban di dunia maya.

2. Layanan Respons Penelepon

Layanan ini menggunakan deepfake untuk memberikan tanggapan yang dipersonalisasi. Itu terhadap permintaan penelepon yang melibatkan penerusan panggilan dan layanan resepsionis lainnya.

3. Seni dan Hiburan

Deepfake digunakan untuk menghasilkan musik baru menggunakan karya artis yang sudah ada. Deepfake juga banyak digunakan untuk kloning dan memanipulasi suara pemeran dalam suatu film atau video game untuk adegan tertentu. Media hiburan menggunakan ini ketika adegan sulit untuk diambil gambarnya. Saat pascaproduksi ketika seorang pemeran tidak lagi berada di lokasi syuting untuk merekam suaranya, atau untuk menghemat waktu artis dan tim produksi.

4. Penipuan

Deepfake digunakan untuk menyamar sebagai seseorang untuk mendapat informasi pengenal pribadi (PII), seperti nomor rekening bank dan kartu kredit. Hal ini terkadang mencakup peniruan identitas eksekutif perusahaan atau karyawan lain yang memiliki kredensial untuk mengakses informasi sensitif, yang merupakan ancaman keamanan siber yang besar.

NABIILA AZZAHRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus