Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Atlet nomor PES 2018, Setia Widianto: Persiapannya Masih Belum Maksimal

Walau e-sport merupakan permainan video untuk para profesional, nyatanya tak semua atlet olahraga elektronik ini berstatus profesional.

18 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Persiapannya Masih Belum Maksimal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walau e-sport merupakan permainan video untuk para profesional, nyatanya tak semua atlet olahraga elektronik ini berstatus profesional. Atlet e-sport Indonesia yang akan turun di nomor PES 2018 Asian Games 2018, Setia Widianto, adalah salah satu contohnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ditemui wartawan Tempo, Moh. Khoiry Alfarizi, Selasa lalu, Setia membeberkan persiapannya menjelang tampil di pesta olahraga empat tahunan itu. Ia pun berharap ada dukungan serius dari pemerintah untuk olahraga elektronik ini. Berikut ini petikan wawancaranya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana persiapan untuk Asian Games 2018?

Persiapannya masih terbilang belum maksimal. Soalnya terbentur jadwal kuliah. Setiap pekan saya tetap menyempatkan untuk berlatih, meskipun hanya sekali atau dua kali. Saya baru saja menyelesaikan sidang skripsi, jadi sudah beres. Kemungkinan akan lebih difokuskan lagi buat latihan full untuk pertandingan di Asian Games nanti. PES 2018 menjadi game paling akhir dilombakan.

Bagaimana cari membagi waktu antara kuliah dan latihan?

Saya kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung jurusan manajemen. Untuk membagi waktu, ya kalau lagi enggak kuliah atau bimbingan saya langsung pakai buat latihan. Saya pakai sela waktu kosong. Kalau PES kan bisa bermain dan berlatih di mana saja.

Negara mana yang dianggap paling kuat?

Lawan terberat untuk Asian Games adalah Jepang dan Vietnam. Jepang punya pemain tingkat dunia, namanya Sofia. Dia pernah menjadi juara PES League World Tour di Berlin, Jerman. Sedangkan Vietnam, sudah enggak diragukan lagi soal permainan game PES-nya. Vietnam bisa dibilang negara terkuat di Asia Tenggara untuk permainan PES 2018. Sedangkan negara seperti India atau lainnya, saya kurang tahu.

Apakah optimistis menghadapi Asian Games ini?

Jika saya ditanya optimistis atau tidak, saya pasti optimistis. Meskipun realitanya untuk lolos dari babak grup saja sepertinya berat. Tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. Kalah-menang urusan belakangan, setidaknya saya bisa mengetahui bagaimana kualitas atlet PES di tingkat Asia.

Bagaimana dukungan pemerintah terhadap atlet e-sport?

Kalau dukungan, pemerintah baru memberikan tempat di Wisma Atlet untuk menginap. Dan untuk fasilitas lainnya dari pemerintah, saya belum bisa memberikan konfirmasi. Kalau untuk pelatih disediakan dari admin di Liga1PES, namanya Ko Valent.

Bagaimana komentar masuknya e-sport di Asian Games?

Ya, menurut saya sih dengan masuknya e-sport di Asian Games bisa memberikan pandangan baru tentang bermain game. Ini bisa mengubah pola pikir masyarakat bahwa bermain game itu bukan sekadar membuang waktu, tapi bisa berprestasi.

Harapan ke depan tentang e-sport di Indonesia?

Harapannya semoga bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah dan diberikan fasilitas yang baik buat para gamers di Indonesia agar lebih berkembang lagi untuk memberikan prestasi. Selain mengubah pola pikir masyarakat tadi ya.
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus