Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah negara di dunia mulai melakukan penelitian dan pengembangan teknologi jaringan 6G.
Cina dan Rusia adalah dua negara yang getol mengembangkan jaringan nirkabel generasi ke enam ini. Lalu seperti apa fakta persaingan Rusia dan Cina dalam mengemban jaringan 6G?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sudah uji coba 6G
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, saat negara lain baru mulai mengadopsi jaringan 5G, Februari lalu Cina telah melakukan uji coba jaringan 6G. Uji coba dilakukan oleh peneliti dari Fakultas Teknik Penerbangan, Universitas Tsinghua dipimpinan Profesor Zhang Chao. Peneliti melakukan uji coba dengan mengalirkan arus data mencapai 1 terabita dalam satu detik, dari jarak lebih dari 1 kilometer.
2. Rusia bakal riset standar komunikasi 6G pada 2025
Tak hanya Cina, Rusia juga getol mengembangkan jaringan 5G. Melansir dari gizchina.com, Negara Beruang Merah dikabarkan bakal melakukan riset standar komunikasi menggunakan jaringan 6G pada Agustus 2025. Penelitian dilakukan oleh Skolkovo Institute of Science and Technology and the Institute of Radio Manufacturing Science. Pada 2025, lembaga tersebut diharapkan mendapatkan lebih dari 501 juta Dolar Amerika Serikat untuk melakukan riset tersebut.
Pemerintah Rusia juga mendukung ambisi tersebut. Kremlin akan menggelontorkan pendanaan penuh pada proyek pengembangan jaringan 6G ini.
Wakil Perdana Rusia Dmitry Chernyshenko menyampaikan kepada kementerian untuk menyediakan dana tambahan bagi penelitian dan pengembangan 6G. Sehingga penelitian dapat dijalankan pada 1 Agustus 2025 mendatang.
3. Cina rilis 6G pada 2030
Beberapa waktu lalu Cina telah meluncurkan satelit 6G dan melakukan uji coba. Negara Tirai Bambu itu kabarnya akan merilis 6G pada 2030, ini berdasarkan undang-undang bahwa teknologi komunikasi seluler diperbarui setiap 10 tahun atau lebih.
Kabar ini itu diketahui dari buku putih berisi panduan 6G. Buku tersebut dirilis oleh organisasi dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok (CAICT) bernama IMT 2030 6G, seperti dikutip dari gizchina.com.
4. Cina dominasi aplikasi pengajuan paten 6G
Dibandingkan dengan negara lain, Cina mendominasi dalam hal aplikasi pengajuan paten 6G. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian oleh Nikkei Asia dan perusahaan riset asal Tokyo, Cyber Creative Institute. Menurut penelitian tersebut, Cina berada di puncak daftar dengan 40,3 persen, diikuti oleh Amerika Serikat 35,2 persen. Jepang peringkat ketiga dengan 9,9 persen. “Diikuti Eropa dengan 8,9 persen dan Korea Selatan 4,2 persen,” tertulis dalam laporan, seperti dikutip Gizmochina.
5. India klaim bakal rilis 6G pada awal 2024 atau akhir 2023
Bila Cina dikabarkan akan merilis jaringan 6G pada 2030 mendatang, India klaim akan merilis jaringan 6G paling cepat pada akhir 2023 atau awal 2024 mendatang. Hal ini disambut oleh Menteri Komunikasi Ashwini Vaishnaw. India memang mantap mengembangkan jaringan penerus 5G ini. Negara Barata itu akan merancang telekomunikasi untuk menjalankan jaringan, peralatan telekomunikasi yang diproduksi di India, melayani jaringan telekomunikasi di India yang dapat mendunia.
“Pengembangan jaringan 6G sudah dimulai. Ini akan terlihat di satu tempat dalam pada 2024 atau akhir 2023.” Kata Ashwini dikutip Indian Express, Kamis, 25 November 2021 silam.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Komplit, Perbedaan antara 4G, 5G, hingga Terkini Jaringan 6G
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.