Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Begini Cara Kerja Fitur Smart+, Fitur AI dari TikTok untuk Permudah Kampanye Iklan

TikTok meluncurkan Smart+ pada Senin, 7 Oktober 2024, fitur AI untuk kebutuhan pengiklanan.

15 Oktober 2024 | 12.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - TikTok meluncurkan fitur Smart+ yang dirancang untuk menyederhanakan manajemen kampanye iklan. Fitur yang diluncurkan pada pekan lalu, Senin, 7 Oktober 2024, membantu otomatisasi pengembangan kreatif, bahkan penargetan dan optimisasi konten. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir Digiday, Smart+ dianggap sebagai jawaban untuk kebutuhan iklan berbasis kecerdasan buatan alias AI, seperti Google Performance Max dan Meta Advantage+. Artinya, pengguna dapat membiarkan AI TikTok menangani aspek-aspek periklanan tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan pendekatan modular, pengguna bisa memilih fitur yang ingin digunakan. Meski ada kekhawatiran mengenai penguasaan algoritma, banyak pengguna yang bersedia mengorbankan sebagian kontrol demi hasil yang lebih cepat dan kinerja iklan yang lebih baik.

Direktur Strategi Produk Global TikTok, Adolfo Fernandez, menyatakan bahwa pengiklan yang menggunakan Smart+ dapat melihat peningkatan rata-rata 53 persen dalam pengembalian biaya iklan. Sebagai contoh, produsen kacamata Ray-Ban berhasil mengurangi biaya akuisisi hingga 50 persen melalui kampanye beta Smart+, dengan tingkat konversi yang meningkat 47 persen.

Presiden Solusi Bisnis Global TikTok, Blake Chandlee, juga menyebut Smart+ akan membantu menutup kesenjangan dengan Meta yang selama ini menjadi tolok ukur dalam industri periklanan. “Secara historis, kami sangat kuat dalam branding, sampai-sampai produk branding kami mengungguli siapa pun di pasar,” katanya. “Namun produk hasil kerja kami (terutama Smart+), saya pikir, bisa setara.”

Pendapatan iklan TikTok diperkirakan mencapai US$ 22,32 miliar pada akhir tahun ini. Jumlah ini ternyata masih jauh dari target pendapatan Meta yang diperkirakan menembus US$ 154,16 miliar. Namun, TikTok tetap optimistis bahwa otomatisasi melalui Smart+ dan alat lainnya, seperti GMV Max untuk penjual, akan meningkatkan daya tarik dan efisiensi platform bagi pemasar.

TikTok mengklaim berupaya lebih dari sekadar platform hiburan. Layanan video pendek yang terus berkembang ini menekankan hasil bisnis yang lebih luas, serta berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan efisiensi pemasaran dalam ekosistemnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus