Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa negara di dunia mulai melakukan penelitian dan pengembangan teknologi jaringan nirkabel generasi ke enam atau jaringan 6G.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati jaringan 5G baru dirilis beberapa tahun terakhir dan penerapannya belum merata. Sejauh mana penelitian terkait jaringan 6G ini dan benarkah bakal dirilis pada 2024?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari techtarget.com, jaringan 6G merupakan suksesor jaringan 5G. Keunggulan 6G mampu menyediakan kapasitas lebih tinggi dengan latensi jauh lebih rendah.
Teknologi ini memanfaatkan lebih banyak jaringan akses radio terdistribusi (RAN) dan spektrum terahertz (THz) untuk meningkatkan kapasitas, menurunkan latensi, dan meningkatkan pembagian spektrum.
Selain itu, dengan 6G titik akses mampu melayani banyak akses ganda secara bersamaan. Sehingga konektivitas nirkabel, kognisi, pengindraan, dan pencitraan dapat dijalankan lebih baik.
Mengutip laman highspeedinternet.com, jaringan 6G diharapkan akan secara selektif menggunakan frekuensi yang berbeda. Gunanya untuk mengukur penyerapan dan menyesuaikan frekuensi yang sesuai. Metode ini dimungkinkan karena atom dan molekul memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik pada frekuensi tertentu. Nantinya jaringan 6G akan memiliki implikasi besar bagi pemerintah dan industri terhadap keselamatan publik dan perlindungan aset penting.
Beberapa manfaat 6G antara lain untuk mendeteksi ancaman, pemantauan kesehatan, serta fitur dan pengenalan wajah yang lebih baik. Selain itu juga untuk pengambilan keputusan di bidang-bidang seperti penegakan hukum dan sistem kredit sosial, pengukuran kualitas udara, serta pengindraan gas dan toksisitas.
Dengan kapasitas lebih tinggi dan latensi jauh lebih rendah, jaringan 6G akan menguntungkan bagi pengembang telepon pintar dan teknologi jaringan seluler lainnya, teknologi kota pintar, kendaraan otonom, hingga virtual reality yang lebih nyata.
Beberapa diskusi awal telah dilakukan pada 2020 lalu untuk mendefinisikan teknologi, kegiatan penelitian dan pengembangan 6G. Jaringan ini akan membutuhkan pengembangan teknologi komunikasi seluler canggih, seperti jaringan data kognitif.
Jaringan 6G juga akan membutuhkan perluasan bandwidth spektral yang lebih cepat dari 5G. Lalu, Kapan teknologi jaringan 6G ini akan dirilis dan dapat digunakan?
Triwulan keempat tahun lalu, India tengah bekerja menuju teknologi 6G yang dikembangkan secara lokal. Rencananya teknologi tersebut siap meluncur pada akhir 2023 atau awal 2024, seperti disampaikan Menteri Komunikasi Ashwini Vaishnaw pada Selasa, 23 November 2021, dikutip dari The Indian Express. “Kami akan merancang perangkat lunak telekomunikasi India untuk menjalankan jaringan, peralatan telekomunikasi yang diproduksi di India, disajikan di jaringan telekomunikasi India yang dapat mendunia,” kata dia.
Namun, menurut laman lifewire.com, internet 6G diharapkan diluncurkan secara komersial pada 2030. Hal ini berdasarkan undang-undang komersial yang menyebutkan bahwa teknologi jaringan diperbaharui tiap 10 tahun sekali.
Raksasa telekomunikasi Cina, Huawei Technologies Co, yang merupakan penyedia terkemuka peralatan jaringan 5G, berharap teknologi 6G untuk memasuki pasar sekitar tahun 2030. Sementara itu, menurut ke laporan dari Light Reading, sebuah kelompok riset industri, Ericsson, juga produsen peralatan 5G terkemuka, mengantisipasi bahwa standar awal untuk jaringan 6G dapat dirilis pada 2027.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Cina Dominasi Paten Aplikasi Jaringan 6G