Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alibaba Cloud salah satu divisi Alibaba Group, perusahaan teknologi asal Cina. Dikutip dari situs webnya, Alibaba Cloud menyediakan layanan untuk perusahaan, pengembang, dan organisasi pemerintahan lebih dari 200 negara dan wilayah. Alibaba Cloud menawarkan kemampuan komputasi dan pemrosesan data.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut sorotan terhadap Alibaba Cloud dalam kaleidoskop 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kontrol dari Amerika
Pada November 2023, Alibaba Group Holding membatalkan rencananya untuk sepenuhnya melepaskan unit cloud sebagai respons terhadap kendala kontrol ketat Amerika Serikat terhadap teknologi chip. Pembatasan Amerika terhadap ekspor chip komputasi menyebabkan ketakpastian bagi prospek Cloud Intelligence Group.
2. Rencana yang Dibatalkan
Alibaba pernah mengumumkan rencana restrukturisasi menjadi enam kelompok bisnis utama. Cloud Intelligence Group seharusnya melepaskan diri sepenuhnya dan mencari pencatatan pada Mei 2024. Rencana tersebut dibatalkan, karena dampak ketatnya kontrol Amerika terhadap chip kecerdasan buatan, termasuk model Nvidia A800 dan H800.
Tantangan utama Alibaba ketatnya kontrol ekspor Amerika terhadap chip kecerdasan buatan. Pada Oktober 2023, Amerika Serikat memperketat kontrol ekspor terhadap chip kecerdasan buatan.
3. Saham Merosot
Setelah pengumuman pembatalan spin-off, saham Alibaba merosot 9,14 persen di New York dan lebih dari 10 persen di Hong Kong. Dikutip dari Nikkei Asia, pimpinan Joe Tsai menyatakan, Alibaba sekarang berfokus pengembangan model pertumbuhan berkelanjutan untuk Cloud Intelligence Group di tengah situasi yang dinamis.
4. Penyesuaian Strategi
Pengguna dalam unit e-commerce mendekati batasnya telah mengalihkan perhatiannya ke layanan komputasi awan. Alibaba berupaya menjadi unggul dalam bidang kecerdasan buatan atau AI di Cina.
Meskipun Alibaba mencatat pertumbuhan pendapatan dalam kuartal tersebut, keputusan pembatalan spin-off dan penundaan IPO Freshippo menunjukkan Alibaba berada di bawah tekanan eksternal dan harus menyesuaikan strategi di tengah ketidakpastian yang terus berkembang.
5. Prioritas Bisnis
CEO Alibaba Group Eddie Wu menyatakan, perusahaan akan memprioritaskan bisnis platform internet berbasis teknologi, bisnis teknologi berbasis AI, dan jaringan perdagangan global untuk dekade mendatang. "Alibaba akan terus mendukung bisnis operasional dengan struktur keuangan yang kuat," kata Wu.