Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Kominfo Gelar Serat Optik 36 Ribu Km Perluas Jaringan Internet

Kominfo memiliki tiga fokus utama - Device, Network dan Aplikasi (DNA) - untuk meningkatkan infrastruktur kebutuhan masyarakat Indonesia.

31 Oktober 2018 | 14.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
21_ekbis_kabelseratoptik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memasang serat optik sepanjang 36 ribu kilometer untuk memperluas jaringan internet. Menurut Dirjen Telekomunikasi, Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Firmansyah Lubis, pemasangan serat optik tersebut merupakan proyek dari Palapa Ring.

Baca: Kominfo: 60 Persen BTS Beroperasi Pasca Gempa Palu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kominfo sudah menggelar serat optik 36 ribu kilometer. Kita mempunyai tiga yang sudah diijinkan, Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur. Bagian barat sudah selesai, dengan itu maka internet akan mudah," ujar Firmansyah, dalam sambutannya di acara pembukaan Indocomtech 2018, di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Oktober 2018.

Pemerintah melalui Kominfo memiliki tiga fokus utama yang disebut DNA, kependekan dari Device, Network dan Aplikasi. Ketiganya sedang dalam proses pelaksanaan untuk meningkatkan infrastruktur kebutuhan masyarakat Indonesia.

Sementara, Palapa Ring Tengah sedang proses dimulainya operasi dan diprediksi akan selesai akhir Desember, dan Palapa Ring Timur diperkirakan selesai pada Januari 2018. Ring yang dipasang, Firmansyah berujar, telah melewati beberapa wilayah.

"Jadi kita punya ring di mana melewati Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Hal itu karena pemerintah ingin sekali meningkatkan infrastruktur dalam bidang teknologi dan informasi," kata Firmansyah.

Selain itu, Kominfo juga memperluas jaringan 4G, yang saat ini sudah menyebar ke 25 provinsi atau 55 persen masuk 4G. Pemerintah juga sadar bahwa jaringan tersebut penting. "Kita berharap seluruh Indonesia mempunyai akses internet," lanjut dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari segi device, Firmansyah memberikan gambaran bahwa pada 2013 impor ponsel ada 62 juta unit masuk ke Indonesia dengan nilai US$ 32 juta.

"Banyak yang impor, harganya mahal dan rakyat tidak bisa beli. Maka kami bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian agar tingkat produksi dalam negeri tinggi. Tahun 2017 impor ponsel turun menjadi 11,4 juta unit bahkan ada 11 merek lokal. Kami selalu mendukung ajang inspirasi dari industri untuk menghadapi perkembangan teknologi dan solusi bisnis," lanjut Firmansyah.

Simak informasi tentang Kominfo di kanal Tekno Tempo.co.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus