Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satelit Republik Indonesia alias Satelit Multifungsi Indonesia Raya 1 (Satria-1) telah meluncur ke luar angkasa sekitar pukul 05.20 WIB pagi tadi atau 18.20 waktu Amerika Serikat. Satelit Satria diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satria-1 meluncur pada orbit 146 Bujur Timur dan akan mulai beroperasi 145 hari kemudian setelah menjalani serangkaian masa konfigurasi oleh PT Satelit Nusantara Tiga maupun Thales Alenia Space, mitra asal Prancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut live streaming peluncuran Satria-1 yang ditayangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo): https://www.youtube.com/watch?v=oLWFynU1X6g
Simak juga diskusi publik terkait seluk-beluk peluncuran Satria-1 yang ditayangkan oleh kanal edukasi Kok Bisa: https://www.youtube.com/watch?v=ghvrBOh5hTQ
Sekilas tentang Satria-1
Menurut Kominfo, Satria-1 menjadi salah satu satelit terbesar se-Asia yang dapat masyarakat Indonesia rasakan manfaatnya pada Januari 2024. Satelit ini memiliki masa tugas selama 15 tahun dengan total estimasi anggaran Rp 21,4 triliun.
Berkapasitas hingga 150 gigabita per detik, Satria-1 bakal menjangkau 150.000 layanan publik yang belum terdigitalisasi di wilayah Terluar, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Ratusan ribu titik itu mencakup 93.900 sekolah dan pesantren, 3.700 puskesmas dan rumah sakit, 3.900 layanan keamanan masyarakat, 47.900 kantor desa atau kelurahan, serta 600 lokasi lainnya.
Untuk mendukung operasional Satria-1, sebanyak 11 Stasiun Bumi turut disiapkan di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Stasiun Bumi berfungsi sebagai jembatan angkasa telekomunikasi supaya jaringan internet supercepat bisa sampai ke daerah 3T.
Pilihan editor: SpaceX Luncurkan Satelit Komunikasi SATRIA-1 Indonesia Pagi Ini
SYAHDI MUHARRAM