Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan meluncurkan satelit Satria-1 pada Senin, 19 Juni 2023. Proyek satelit melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini digarap Kominfo bersama PT Satelit Nusantara Tiga. Nilai proyeknya mencapai US$ 540 juta atau sekitar Rp 8 triliun (kurs Rp 14.841).
"Biaya seluruhnya kami perkirakan US$ 450 juta tapi ada cost overrun US$ 9 juta, sehingga menjadi US$ 540 juta," kata Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga, Adi Rahman Adiwoso, dalam konferensi pers di Media Center Kominfo, Selasa, 13 Juni 2023.
Keseluruhan biaya itu, kata Adiwoso, mencangkup biaya satelit, roket, ground station, dan sebagainya. Dia juga mengatakan, satelit Satria-1 merupakan satelit modern yang menggunakan electric propulsion.
Adiwoso menjelaskan, dari titik satelit itu dilepaskan, pihaknya menggunakan empat roket kecil berbahan bakar elektronik, plasma dari zinon. Peluncuran itu pun memakan waktu hingga 145 hari. Tak heran, jarak peluncuran dengan masa pemanfaatan satelit akan terpaut lama.
Adapun Plt Menkominfo, Mahfud MD mengatakan akses internet dari satelit Satria-1 bisa dimanfaatkan masyarakat mulai Januari 2024. Infrastruktur digital ini memungkinkan akselerasi internet di desa-desa yang tidak terjangkau fiber optik.
"Ini upaya pemerintah untuk memeratakan pembangunan dan menginklusikan masyarakat dalam ekonomi digital, dengan penyediaan internet di area manapun di negeri ini," ujar Mahfud.
Pilihan Editor: Proyek BTS 4G Tetap Berlanjut, Kominfo Buka Kemungkinan Soal Tender Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini