Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inilah sebuah kantor yang tak terbayangkan. Tanpa meja, tanpa kursi, tanpa komputer atau laptop, dan tak ada tumpukan berkas. Anda hanya akan menemui sebuah ranjang untuk satu orang dengan seprai putih. Di sampingnya berdiri sebatang tiang penyangga infus. Apakah ini kantor, panti pijit atau rumah sakit?
Di sanalah tempat Erwin Kindangen bekerja. Paling tidak, untuk sementara. Di ranjang kecil itu pula Asisten Direktur PT Hasrat Abadi, distributor alat elektronik, sepeda motor Yamaha, dan mobil Toyota untuk wilayah Indonesia Timur, itu sedang terkapar menahan sakit karena penyakit levernya meradang. Dari ruangan 602 di Rumah Sakit Mitra Internasional, Jakarta Timur, itulah Erwin mengendalikan proyek perbaikan sistem komputer di perusahaan yang memiliki 35 kantor cabang di seluruh Indonesia itu. Sembari berbaring, dia mengendalikan kantornya melalui ponsel Nokia 9300. Ini memang bukan Nokia 9300 biasa. Ponsel tersebut telah dilengkapi peranti khusus yang menggunakan push e-mail. Dengan teknologi itu, mengirim atau menerima surat elektronik (surel) bisa semudah sandek (SMS). Tak perlu komputer. Tak perlu mencari koneksi internet atau warnet. Cukup dengan sebuah ponsel.
"Biarpun sakit, saya harus tahu detail perkembangan proyek tersebut," ujar Erwin, yang memakai jasa layanan push e-mail dari Ventus Mobile itu. Meski dia tengah terkapar selama seminggu di rumah sakit, proyek perbaikan komputerisasi di kantor jalan terus. Saban hari rata-rata dia menerima 10 surel dari anak buahnya di kantor. "Asyiknya, laporan lewat e-mail lebih terperinci ketimbang laporan lisan."
Teknologi push e-mail di Indonesia kini memang sedang marak. Teknologi ini pertama kali dikenalkan ke Indonesia oleh Indosat yang menggandeng BlackBerry, pelopor teknologi push e-mail terkemuka di kawasan Kanada dan Amerika Serikat. Disebut push e-mail, karena setiap surel yang sampai di server yang sudah terpasang peranti lunak BlackBerry, secara otomatis surel itu diterbangkan ke perangkat BlackBerry. "Dalam 3-5 detik, e-mail di server itu pasti sudah dikirim," kata Mohammad Amin, Senior Vice President Celluler Product Management Indosat, beberapa waktu lalu.
Majalah ini beberapa waktu lalu menjajal layanan BlackBerry melalui BlackBerry 7730. Ponsel sebesar kalkulator toko kelontong ini bisa mengirimkan surel ke komputer tujuan hanya dalam beberapa detik. Demikian pula sebaliknya, naskah yang dikirim dari sebuah komputer ke BlackBerry bisa sampai dalam waktu kurang dari 10 kedipan mata. "Bip, bip, bip," dan surel itu datang seketika.
Di Indonesia, kini, bukan cuma BlackBerry yang menawarkan layanan itu. Telkom juga membuka layanan Ventus Mobile (www.ventusmobile.com). PT Excelcomindo Pratama atau XL juga menawarkan jasa serupa. Semua menawarkan kemudahan menerima puluhan surel melalui ponsel atau PDA dalam hitungan detik. "Teknologi ini memang bakal menjadi tren di masa depan," kata A. Putranto, Vice President Business Corporate Solutions XL. Di Singapura, membaca surel adalah gaya hidup masyarakat kelas menengah. bukan hanya di saat jam kerja. Bahkan, kata Putranto, "Teman saya di saat clubbing di diskotek pun berulang kali membaca e-mail."
Atas pertimbangan itulah, XL kini membuka layanan serupa BlackBerry. Segmen yang dibidik saat ini adalah 2.500 perusahaan yang sudah menjadi klien XL. Perusahaan-perusahaan itu telah terhubung dengan XL sehingga bila ingin mendapatkan layanan push e-mail, tinggal memasang server surat elektronik, Microsoft Exchange 2003. Dengan peranti ini, surel bisa dikirim ke PDA atau ponsel.
Di Indonesia, orang-orang yang sudah tergantung pada informasi cepat dan detaildan bukan pesan singkat seperti sandek yang cuma 160 hurufkini jumlahnya sudah berderet. Dalam waktu enam bulan, BlackBerry telah merangkul 400 orang pelanggan. Mereka adalah orang-orang yang tak pernah mau ketinggalan informasi. "Kami panik sekali bila sehari saja lupa bawa BlackBerry," kata Daniel Tumiwa, Direktur Pemasaran Universal, perusahaan rekaman kaset dan cakram digital (CD), beberapa waktu lalu. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun membagi-bagikan BlackBerry kepada para menterinya, meski tak semua bisa memakainya.
Gelegak orang-orang seperti Erwin dan Daniel inilah yang juga ingin dibidik Telkom dengan Ventus Mobiledi Eropa dikenal sebagai Smartner. Kalau BlackBerry saat ini hanya bisa dibaca lewat perangkat khusus BlackBerry dan ponsel Siemens SK65, layanan Ventus lebih fleksibel. Surel bisa dibaca melalui ponsel atau PDA seharga Rp 2 jutaan. Syaratnya, ponsel itu memiliki sistem Symbian seperti Nokia 6600, Nokia 9300, Nokia 9500, atau PDA Phone berbasis Windows Mobile seperti Ipaq 6365, Audiovox Thera, XDA.
Tempo mencoba layanan ini dengan menggunakan ponsel Nokia 6600. Proses instalasinya sederhana. Surel yang ada di kantong Yahoo! Singapura (http://mail.yahoo.com.sg) bisa diunduh (download) hanya dalam hitungan detik saat Tempo terjebak di kemacetan Jalan Sudirman, Jakarta. Surat elektronik dengan lampiran foto juga bisa diterima seketika. Kecepatan itu, menurut Manager Product Ventus, Lukman El Hakim Syamlan, tercipta karena ada teknologi yang memampatkan surel itu hingga ukurannya menjadi 50 persen lebih kecil dari aslinya. "Lebih kecil ukuran berkas berarti lebih hemat biaya," ujar Lukman.
Dia menuturkan, selain teknologi pemampatan itu, Ventus juga punya sederet keunggulan. Pemakai Ventus tak harus berlangganan pada operator tertentu. Mereka bisa memanfaatkan Matrix, Telkomsel, XL, Telkom Flexi, StarOne, Fren, bahkan juga koneksi nirkabel (wifi) yang disediakan di kafe-kafe tertentu. Bila ke luar negeri pun tak perlu roaming, cukup menggunakan kartu prabayar operator setempat. "Dari Tibet, misalnya, kita bisa membaca surat elektronik yang masuk ke komputer kita." Kata Lukman.
Sebenarnya, banyak cara untuk menikmati push e-mail. Yang berkantong pas-pasan bisa menjajal peranti lunak yang banyak terserak di ranah maya. Itulah yang dilakukan Wibisono. Pengasuh ForumPonsel.com, milis para pencinta berat ponsel, itu memasang peranti Profimail (http://www.lonelycatgames.com) di XDA mininya. Ini adalah PDA yang ukurannya sedikit lebih besar ketimbang bungkus rokok yang bisa digunakan untuk bertelepon dan berinternet. Dengan mengatur waktu unduh Profimail agar mengambil surel tiap satu menit, Profimail sudah setara BlackBerry yang mengambil surat tiap 20 detik. "Bisa membaca surel dan kerja dari mana pun."
Itu pula yang dilakukan Erwin. Belanja ke mal, pelesir ke gunung, tak pernah ada satu informasi pun yang tercecer. Dengan teknologi push e-mail, "Serasa kantor tak pernah libur," katanya. Dan serasa kantor bisa dibawa ke mana-mana, ke pojok dunia sekalipun.
Burhan Sholihin
Yang Murah, Yang Andal
Profimail Keunggulan
Kekurangan
TARIF: Hanya membayar layanan GPRS dan beli peranti US$ 22.
Matrix BlackBerry Keunggulan
Kekurangan
TARIF: Rp 350 sampai 785 ribu per bulan. Paket perorangan dengan jumlah data tak terbatas bisa Rp 550 ribu per bulan.
Wireless Email XL Keunggulan
Kekurangan
TARIF: Rp 100 ribu untuk layanan GPRS untuk surel tak terbatas.
Ventus Telkom Keunggulan
Kekurangan
TARIF: Rp 99 sampai 500 ribu bulan. Paket dengan jumlah data tak terbatas bisa cuma Rp 300 ribu per bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo