Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump unggul atas rivalnya, Kamala Harris, dalam Pemilu AS 2024 Dengan ini, Trump bakal jadi Presiden Amerika Serikat ke 47.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika mulai menjabat nanti, kebijakan-kebijakan Trump akan berpengaruh ke berbagai sektor, tak terkecuali industri artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut The Verge, kepresidenan Trump dapat membuat industri AI lebih “longgar”. Trump telah berjanji untuk mencabut perintah eksekutif AI pemerintahan Biden yang menginstruksikan lembaga untuk membuat standar pengujian dan pagar pembatas untuk mencegah AI digunakan dengan cara yang diskriminatif, seperti dalam mengalokasikan perumahan atau menentukan hasil hukum dalam sistem peradilan pidana.
Trump sebelumnya menandatangani perintah eksekutifnya sendiri yang mencakup keselamatan dan standar AI, tetapi tidak menyentuh diskriminasi. Pemerintahan Trump juga kemungkinan akan menurunkan prioritas perlindungan diskriminasi AI dan mencegah penggunaan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk mensyaratkan lebih banyak transparansi, sesuatu yang oleh kaum konservatif dicirikan sebagai perluasan kekuasaan pemerintah.
Kebijakan AI merupakan area yang kemungkinan akan diupayakan Elon Musk untuk menggunakan pengaruhnya, dengan asumsi ia dan Trump tetap berhubungan baik. Musk mengelola xAI dan telah mengkritik pemain lama seperti OpenAI.
Musk telah mendukung langkah-langkah keamanan AI seperti yang kontroversial di California dan akhirnya memveto SB 1047, dan ia sebelumnya menandatangani seruan untuk moratorium pengembangan AI utama karena alasan keamanan. Namun, fokusnya pada risiko eksistensial telah dikritik oleh beberapa peneliti AI karena dianggap mengalihkan perhatian dari risiko yang lebih mendesak seperti diskriminasi.
Belum jelas bagaimana Donald Trump akan menangani masalah hak cipta yang pelik seputar AI generatif, termasuk informasi apa yang boleh digunakan untuk melatih model bahasa berskala besar. Para eksekutif AI, termasuk Musk, dapat berupaya membentuk cara pandang Trump terhadap masalah tersebut dengan cara yang menguntungkan mereka.
Pilihan editor: Nikki Haley dan Mike Pompeo Tak Masuk dalam Kabinet Donald Trump