Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hanya dalam waktu kurang dari 15 menit setelah selesai acara Debat Capres – Cawapres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, 17 Januari lalu, sebuah laporan transkrip dan analisis jalannya debat itu berhasil disajikan oleh Notula, sebuah mesin transkrip, yang mendeskripsikan jalannya debat dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salinan transkrip sebanyak 26 halaman yang diterima Tempo itu berisikan enam segmen debat dengan memuat pernyataan moderator Imam Priyono dan Ira Koesno, Joko Widodo, Ma’ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno, lengkap dengan waktu penyampaian.
“PT Bahasa Kita sebagai produsen alat transkripsi otomatis Notula, berusaha memberikan sumbangan dalam pesta demokrasi 5 tahunan di Indonesia, dengan memberikan bantuan transkripsi otomatis kepada TVRI dan RTV dari stasiun TV penyelenggara debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tahap pertama tanggal 17 Januari 2019,” ujar Oskar Riandi, Direktur Bahasa Kita, baru-baru ini.
Menurut Oskar, Notula Rapat membuat transkripsi otomatis dari jalannya debat Capres 2019, kemudian dikontrol dengan cermat untuk membuat transkrip lengkap debat kandidat kata per kata yang terucap dari tiap-tiap kandidat yang kemudian dibedah serta dianalisis secara teks dan konten oleh feature Analytic dari Notula Rapat.
Oskar menambahkan bahwa Notula hadir dengan memperhatikan kebutuhan warga Indonesia yang tidak menyaksikan tayangan televisi dari debat Capres-Cawapres ke-1 pada 17 Januari 2019, dan untuk warga Indonesia yang menyaksikan acara debat Capres tetapi belum bisa memahami keseluruhan isi debat.
Oskar telah mengembangkan perangkat transkip sejak lama. Menurut Oskar, kepada Tempo akhir 2009, rintisan telah dilakukan mulai akhir 2008. Peranti rintisan itu merupakan pengembangan LiSan (Linux dengan Lisan).
LiSan merupakan pengembangan IGOS Linux Voice Command dengan memanfaatkan Free/Open Source Software (FOSS). LiSan berjalan dengan sistem operasi Linux yang memiliki jendela pengatur berbasis Gnome.
"LiSan merupakan perangkat lunak pengenal wicara (speech recognition) berbahasa Indonesia pertama yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan penulisan dokumen," ujarnya.
Simak artikel lainnya tentang alat transkrip Debat Capres Notula di kanal Tekno Tempo.co.