Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Tim Peneliti Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengembangkan laboratorium berbasis Virtual Reality Simulation (VRS). Laboratorium virtual itu telah dirintis sejak awal Maret tahun lalu bagi mahasiswa Fakultas Keperawatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaannya diharap bisa dimanfaatkan pula 318 institusi pendidikan keperawatan di seluruh Indonesia untuk menggantikan laboratorium konvensional. "Sehingga kemampuan psikomotorik mahasiswa keperawatan tetap dapat terpenuhi selama masa pandemi ini," kata La Ode Abdur Rahman, ketua tim peneliti, dalam keterangannya, Senin 22 Februari 2021.
Laboratorium keperawatan berbasis VRS ini disebutnya menyediakan konten-konten materi praktikum keperawatan yang dapat diakses oleh mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia tanpa batas ruang dan waktu. Pengembangan virtual laboratorium ini diharapkan menjadi solusi praktikum selama masa pandemi, yang menerapkan pendidikan jarak jauh.
Ia menjelaskan bahwa pada awalnya pengembangan laboratorium virtual ini ditujukan untuk memudahkan mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia belajar tentang cara perawatan luka post appendictomy di laboratorium. “Ini sudah direncanakan sebelum pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia,” ujarnya.
Pandemi kemudian mengubah arah pengembangannnya setelah begitu banyak perubahan pada berbagai sistem kehidupan, salah satunya di bidang pendidikan. Mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dipandang memerlukan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan praktik di laboratorium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"VRS adalah salah satu metode yang dapat dijadikan salah satu pilihan metode pembelajaran di masa pandemi," kata La Ode.
Gayung bersambut, hasil penelitian tim pun menunjukkan metode pembelajaran praktikum menggunakan VRS meningkatkan motivasi mahasiswa selama masa pandemi Covid-19. "Ada 73,3 persen mahasiswa yang memberi reaksi positif dan antusias setelah mencoba praktikum dengan menggunakan VRS," kata La Ode.
Baca juga:
SBM ITB Gunakan Teknologi Virtual Reality untuk Syukuran Wisuda
Keberadaan laboratorium virtual keperawatan berbasis Virtual Reality Simulation (VRS) diharapkannya dapat menjadi alternatif untuk mengasah kemampuan psikomotor mahasiswa ilmu keperawatan, "dan menjadi role model virtual laboratorium keperawatan di seluruh Indonesia."