Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Peretas Korea Utara Sasar Latihan Militer AS-Korea Selatan, Disebut Kimsuky

Peretas Korea Utara menyasar latihan militer AS-Korea Selatan, kata polisi.

20 Agustus 2023 | 13.41 WIB

Tentara AS dan marinir Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di Pohang, Korea Selatan, 25 Maret 2021. Korea Selatan dan Amerika Serikat memutuskan untuk melanjutkan latihan setelah "secara komprehensif mempertimbangkan situasi COVID-19, pemeliharaan postur kesiapan tempur, denuklirisasi Semenanjung Korea dan pembentukan perdamaian." Yonhap/via REUTERS
Perbesar
Tentara AS dan marinir Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di Pohang, Korea Selatan, 25 Maret 2021. Korea Selatan dan Amerika Serikat memutuskan untuk melanjutkan latihan setelah "secara komprehensif mempertimbangkan situasi COVID-19, pemeliharaan postur kesiapan tempur, denuklirisasi Semenanjung Korea dan pembentukan perdamaian." Yonhap/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Terduga peretas Korea Utara telah menyasar latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang diadakan pekan ini, kata polisi Korea Selatan pada hari Minggu, 20 Agustus 2023. Namun, informasi rahasia belum dikompromikan,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pasukan Korea Selatan dan A.S. pada hari Senin besok akan memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Guardian selama 11 hari. Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan mereka menanggapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara yang berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Korea Utara keberatan dengan latihan semacam itu dengan mengatakannya sebagai persiapan oleh AS dan sekutu Korea Selatannya untuk melakukan invasi.

Para peretas diyakini memiliki kaitan dengan kelompok Korea Utara yang oleh para peneliti disebut Kimsuky. Mereka melakukan peretasan melalui email ke kontraktor Korea Selatan yang bekerja di Korea Selatan-AS di pusat simulasi latihan perang gabungan, seperti diungkapkan Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu.

"Dipastikan bahwa informasi perihal militer tidak dicuri," kata polisi dalam sebuah pernyataan pada Minggu, seperti dikutip dari Reuter.

Korea Utara sebelumnya membantah berperan dalam serangan siber. Peretas Kimsuky telah lama menggunakan email "spear-phishing" yang mengelabui sasaran agar memberikan kata sandi atau mengklik lampiran atau tautan yang memuat malware, menurut para peneliti.

Polisi Korea Selatan dan militer AS melakukan penyelidikan bersama dan menemukan alamat IP yang digunakan dalam upaya peretasan cocok dengan yang diidentifikasi dalam peretasan tahun 2014 terhadap operator reaktor nuklir Korea Selatan, kata polisi. Saat itu, Korea Selatan menuding Korea Utara berada di balik serangan siber tersebut.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus