Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi fotografi berawal dari kamera digital pertama pada 1975. Kamera tersebut memiliki sensor 0,001 megapiksel dan butuh 23 detik untuk memproses sebuah gambar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kamera digital pertama tidak memiliki banyak warna, hanya menghasilkan gambar hitam putih. Dan memiliki berat 4 kilogram. Berbeda dengan kamera digital modern saat ini, kamera memiliki sensor besar, mencapai 48 megapiksel.
Untuk memproses gambar pun lebih cepat, hanya butuh sepersekian detik dan resolusi video hingga 4K. Kamera digital modern beratnya tidak berkilo-kilo, hanya berbobot 100 hingga 200 gram.
Dari segi ruang penyimpanan pun berbeda, untuk kamera digital lama, menggunakan album foto (album tradisional), ruangnya sangat terbatas. Sebuah album foto hanya berkapasitas 50 lembar yang mampu meampung sekitar 200 foto berukuran 4R.
Sedangkan saat ini, sudah menggunakan ruang penyimpanan digital. Penyimpanan modern mampu menyimpan lebih dari 2 juta foto digital. Jumlah tersebut bisa disimpan dalam SSD berkapasitas 2 terbita yang baru saja diluncurkan, dengan asumsi rata-rata per-foto memakan memori 1,8 megabita.
Data perusahaan publik yang bergerak di bidang industri teknologi informasi Amerika Serikat, Western Digital, menyebutkan bahwa pada 2017, jumlah foto digital yang diciptakan mencapai 1,2 milyar gambar. Hal itu tidak luput dari perkembangan teknologi fotografi yang semakin canggih. Sebanyak 85 persen dari jumlah tersebut diambil menggunakan smartphone. Sedangkan dengan kemera digital hanya 10,3 persen dan tablet sebanyak 4,7 persen.
Simak artikel menarik lainnya tentang perkembangan teknologi fotografi hanya di kanal Tekno Tempo.co.