Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang sebuah pesan dari pemilik nama ‘WhatsApp Surveys’ bercentang hijau datang kepada sebagian pengguna aplikasi WhatsApp. Saat peretasan dan perlindungan data pribadi tengah mendapat sorotan di Tanah Air, pesan yang datang itu segera menerbitkan was-was penerimanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terpopuler selanjutnya tentang persoalan ijazah Jokowi belakangan ramai menjadi perbincangan warganet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait tudingan ijazah palsu yang digunakan saat mendaftarkan pemilihan presiden periode 2019-2024. Gugatan tersebut dilayangkan oleh seorang penulis Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. Kesempatan mendapatkan beasiswa ini juga diberikan kepada pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama. Pendaftaran beasiswa dibuka secara online sejak 10-21 Oktober 2022.
Sebuah pesan dari pemilik nama ‘WhatsApp Surveys’ bercentang hijau datang kepada sebagian pengguna aplikasi WhatsApp. Saat peretasan dan perlindungan data pribadi tengah mendapat sorotan di Tanah Air, pesan yang datang itu segera menerbitkan was-was penerimanya.
“WhatsApp Survey menggunakan layanan aman dari Meta untuk mengelola chat ini. Ketuk untuk info selengkapnya,” tertulis dalam bagian pertama pesan dengan latar belakang hijau.
Pesan dilanjutkan dengan permintaan bantuan menyempurnakan WhatsApp dan harapan mendapatkan umpan balik. "Jawaban yang Anda berikan dalam survei hanya digunakan untuk tujuan riset dan akan dijaga kerahasiaannya,” bunyi kalimatnya.
Dari penelusuran ke WhatsApp Indonesia didapat keterangan kalau pesan survei itu resmi. Ini juga bisa dilihat dari nomor telepon pengirim yang sesuai dengan yang tertera pada bagian tanya jawab di website resmi WhatsApp: Chat Survei WhatsApp resmi ditandai dengan tanda centang hijau terverifikasi dan menggunakan nomor telepon +16505361212, +16508638904.
Persoalan ijazah Jokowi belakangan ramai menjadi perbincangan warganet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait tudingan ijazah palsu yang digunakan saat mendaftarkan pemilihan presiden periode 2019-2024. Gugatan tersebut dilayangkan oleh seorang penulis Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono.
Perlu diketahui, Jokowi menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan UGM dengan skripsi berjudul Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta. Jokowi lulus dengan gelar insinyur (Ir) pada 1985.
"Bapak Ir. Joko Widodo, adalah alumni Prodi S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, angkatan tahun 1980. Bapak Ir. Joko Widodo dinyatakan lulus UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki," kata Rektor UGM Ova Emilia, Selasa, 11 Oktober 2022 petang.
Pernyataan itu tentu saja berdasarkan data dan informasi yang dimiliki oleh UGM. Data dan informasi yang disampaikan juga terdokumentasi dengan baik. "Kami meyakini mengenai keaslian ijazah sarjana (S1) Ir. Joko Widodo dan yang bersangkutan memang lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada," kata Ova.
Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. Kesempatan mendapatkan beasiswa ini juga diberikan kepada pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama. Pendaftaran beasiswa dibuka secara online sejak 10-21 Oktober 2022.
Program beasiswa non-gelar ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pradita University dengan mekanisme melalui belajar mandiri dan daring. “Untuk angkatan pertama, kami siapkan 1.000 kuota beasiswa non-gelar untuk 2022. Ini menjadi bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit,” terang Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dilansir dari laman resmi Kemenag pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Menurut Anna, program non-gelar ini mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan’. Program ini bertujuan memberikan penguatan penguasaan teknologi bagi para penerima beasiswa untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran modern.
Ada dua indikator capaian pembelajaran yang diharapkan dari program ini. Pertama, peserta program memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan memanfaatkan kerangka kerja TPACK (Technology, Pedagogy, and Content Knowledge) untuk merancang dan mengembangkan model pembelajaran modern abad 21. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.