Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran atau Unpad melakukan digitalisasi terhadap belasan karya HajiHasanMustapa, seorang ulama sekaligus pujangga besar dari Tatar Pasundan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikenal dengan syair-syair sufistiknya, Haji Hasan Mustapa merupakan pujangga besar yang juga seorang ulama Tatar Pasundan yang lahir di Cikajang, 5 Juni 1851.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Haji Hasan Mustapa tercatat sudah membuat lima belas buku yang tidak hanya merupakan karya sastra, tetapi juga berisi perbincangan tentang agama, hingga kebudayaan Sunda. Karya tersebut ditulis Hasan Mustapa medio 1880 hingga 1900an.
Mengingat buku tersebut merupakan dokumen penting dalam hal perkembangan bahasa dan budaya Sunda, untuk menjaganya agar tidak tertelan oleh zaman, Universitas Padjadjaran melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP BS) melakukan digitalisasi terhadap lima belas buku karya pujangga Sunda Haji Hasan Mustapa.
Tujuan lain dari proses digitalisasi dilakukan agar rekam jejak pemikiran dan karya Hasan Mustapa di bidang kebudayaan Sunda maupun Islam bisa diketahui lebih luas.
Karya-karya Haji Hasan Mustapa merupakan bagin penting dalam sejarah dan perkembangan bahasa dan budaya Sunda. Buku yang sudah didigitalisasi selain bisa menjadi bahan penelitian bagi para akademisi, juga bisa dipakai oleh masyarakat untuk melakukaj perbandingan mengenai kondisi Sunda yang tecermin dalam buku dengan masa sekarang.
Langkah ini juga dilakukan agar semakin banyak orang yang mengenal Haji Hasan Mustapa, baik karya, sosok dan pemikirannya.
Proses digitalisasi ini diawali dengan penyerahan buku secara simbolis dilakukan oleh perwakilan ahli waris keluarga Wangsaatmadja Hasan Wangsaatmadja kepada Ketua PDP BS Unpad Prof. Ganjar Kurnia di Masjid Al-Hamid, Jatihandap, Bandung, pada Kamis, 3 Juni 2021 lalu.
Buku-buku yang telah dikumpulkan oleh Wangsaatmadja tersebut merupakan versi yang sudah diketik dan sebagian berupa tulisan tangan Haji Hasan Mustapa sendiri.
TEGUH ARIF ROMADHON