Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font face=arial size=1 color=brown><B>Investasi</B></font><BR />Saatnya Menyimpan Si Kuning

Emas aman dari inflasi. Lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

19 Januari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima batang emas dalam lima bulan. Anisa ngebut belanja aurum. Memang bukan dalam ukuran jumbo. Emas batangan koleksi perempuan 31 tahun ini masing-masing hanya berukuran lima gram. Tapi, kata karyawan sebuah bank pemerintah ini, emas merupakan pilihan terbaik untuk berinvestasi. Sebelumnya, ketika bursa ambruk mulai Agustus silam, duit Anisa sekitar Rp 50 juta amblas tak berbekas.

Jauh sebelum Anisa, Eni sudah asyik bermain emas. Ia memulainya empat tahun silam. Penyebabnya sama. Eni juga kejeblos di bursa. Investasinya sebesar Rp 140 juta nyaris ludes. Ibu dua anak ini langsung banting setir ke emas. Ketika itu, Eni membelinya cuma dengan harga Rp 1,5 juta per 10 gram. Kini investasinya sudah berkembang hampir dua kali lipat.

Menurut Mohamad Ihsan Palaloi, konsultan investasi emas, saat ekonomi gonjang-ganjing seperti sekarang ini, menyimpan logam mulia merupakan pilihan paling tepat. Selain tak tergerus inflasi, komoditas ini terbukti ampuh menyelamatkan pundi pada saat krisis. Ia mencontohkan sanering pada 1965. Saat itu, pemerintah melalui Bank Indonesia memotong nilai mata uang alias sanering dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.

Kini dunia memang sedang bergelut menghadapi krisis. Pilihan bagi para pemilik uang tidak banyak. Pasar mo­dal masih terus bergejolak. Begitu juga pasar uang. Tawaran suku bunga perbankan sedang rendah. Harga-harga komoditas juga terus melemah, termasuk emas. Cuma, kata Ihsan, dalam jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan terbaik. ”Kalau mau ­melindungi investasi dari inflasi atau penurunan nilai, ya, pilihannya emas,” katanya.

Meskipun demikian, kata Vice President Unit Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk. Tutik Kustiningsih, emas tidak cocok untuk investor yang punya hobi mencari keuntungan (gain) dari trading atau perdagangan. Investasi emas, ia menambahkan, lebih pas untuk investor jangka panjang. ”Trading tidak bagus untuk emas, terutama bagi investor yang tidak punya cukup bekal pengetahuan,” katanya.

Kalaupun harganya sekarang turun, kata Nursyah Rini, anggota staf pemasaran Unit Bisnis Logam Mulia PT Aneka Tambang, justru pada saat inilah investor mesti membeli emas. Seperti mengikuti saran Nursyah, para pemilik uang dalam pekan-pekan ini memang rajin menyambangi gerai penjualan retail Unit Bisnis Emas Aneka Tambang di Rawama­ngun, Jakarta Timur. Pada tengah hari Kamis pekan lalu, misalnya, penjualan emas di gerai itu sudah tujuh kilogram. ”Padahal biasanya kami hanya menjual lima kilo sehari,” katanya.

Pekan lalu, harga emas di gerai Aneka Tambang untuk posisi jual Rp 293 ribu per gram, sedangkan untuk beli Rp 275 ribu. Sepekan terakhir, harga si kuning di pasar spot New York cenderung turun (lihat grafik). Tutik Kustiningsih memperkirakan penurunan harga akan terus terjadi pada bulan-bulan pertama 2009 ini akibat pe­nguatan dolar Amerika.

Tutik memprediksi tren penurunan itu akan berbalik pada paruh kedua 2009. Ekonomi dunia bakal bergerak membaik. Harga komodi­tas akan naik, memicu inflasi. Emas bakal kembali ­bullish pada inflationary environment, karena produk ini terlindung dari inflasi. ”Emas bisa menghasilkan pertumbuhan dengan tingkat risiko minim,” kata perencana ke­uangan Mike Rini.

Namun risiko tetap saja ada, ­yakni dalam soal penyimpanan. Yang paling aman, emas disimpan di safe deposit box di bank. Hampir semua bank memiliki fasilitas tersebut. Ongkos boks ukuran mini (12,5 x 12,5 x 60 sentimeter) berkisar Rp 350 ribu per tahun, plus pajak pertambahan nilai Rp 35 ribu dan jaminan kunci Rp 500 ribu. Alternatif lain, kata Ihsan, disimpan di Pegadaian. Selain lebih murah, Rp 50 ribu per empat bulan, penyimpanan di lembaga ini juga terasuransi.

Retno Sulistyowati, Viva Kusnandar (PDAT)

Tip berinvestasi di emas:

  • Tidak membeli pada saat harga bubble (overvalued), di mana fluktuasi harga tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya
  • Tidak melepas bila tidak membutuhkan dana secara mendesak
  • Disarankan menyimpan dalam jangka waktu lama, bukan untuk perdagangan jangka pendek

Keuntungan berinvestasi emas/logam mulia:

  • Melindungi aset dari inflasi
  • Tetap bisa memberikan pertumbuhan/keuntungan
  • Risiko minim
  • Likuid (mudah dicairkan/dijual)

Pergerakan Harga Emas Dunia Setahun Terakhir (US$/troy Oz)

18 Mar ’08
1.008,80

15 Jul ’08
978,70

13 Nov ’08
705,0

14 Jan ’09
808,80

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus