Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SELAMA berminggu-minggu, Menteri Keuangan Amerika Serikat Henry Paulson menggelar rapat khusus soal Fannie Mae dan Freddie Mac, dua raksasa mortgage negeri itu. Pertemuan melibatkan Gubernur the Federal Reserve, puluhan bankir, dan pengacara. Puncaknya, sebuah sesi maraton pada akhir pekan, menutup Agustus 2008. "Sampai-sampai kami mendapat tiga kali makan di sana," kata seorang bankir muda soal rapat yang bisa berlangsung seharian.
Jumat pekan berikutnya, Paulson memanggil petinggi dua perusahaan berbasis kredit perumahan yang tahun lalu merugi US$ 14,9 miliar. Intinya, negara hanya akan menyelamatkan salah satunya. Itu pun dengan embel-embel: manajemen akan dirombak. Eh, dua hari kemudian, Menteri Paulson mengumumkan sesuatu yang sama sekali berbeda: pemerintah akan mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac sekaligus. Saham yang diambil alih tidak main-main, masing-masing US$ 1 miliar (Rp 9 triliun).
Setelah itu, Departemen Keuangan Amerika akan menggerojokkan US$ 100 miliar. Pemerintah juga menunjuk Herb Allison, 65 tahun, mantan Presiden Merrill Lynch, untuk memimpin Fannie Mae menggantikan Dan Mudd, dan David Moffett, 56 tahun, mantan eksekutif Bancorp, menggeser Dick Syron di Freddie Mac.
Kebijakan itu, kata Paulson, untuk melindungi pasar dari risiko sistemik akibat kondisi finansial Fannie dan Freddie. Keduanya punya peran vital karena menjamin utang US$ 5,2 triliun, hampir separuh dari total kredit perumahan Amerika yang mencapai US$ 12 triliun. "Ini merupakan langkah terbaik," kata Paulson di Washington, DC, Ahad pekan lalu.
Pemerintah kemudian akan menempatkan Fannie Mae dan Freddie Mac dalam program penyehatan (conservatorship) untuk memulihkannya dari kebangkrutan akibat pembiayaan perumahan besar-besaran. Dalam masa itu, pengelolaan kedua lembaga keuangan tersebut tidak lagi berorientasi pada pencapaian dividen.
Manajemen bersorak, pasar pun merespons positif. Pada perdagangan Senin pekan lalu, indeks Dow Jones ditutup naik 289,78 poin ke level 11.510,74, demikian pula Nasdaq dan Indeks S&P. Investor lega lantaran utang dua perusahaan itu dijamin Departemen Keuangan. Malah Pasific Investment Management Co., perusahaan pengelola saham terbesar di dunia, sudah berancang-ancang berinvestasi, begitu pemerintah menggelontorkan dana segar.
Proyek penyelamatan perusahaan pelat merah itu bukan keputusan yang ujug-ujug. Sebelumnya, Departemen Keuangan telah menyewa Morgan Stanley untuk memberikan saran, apa yang mesti dilakukan dengan anggaran negara yang akan disuntikkan kepada keduanya. Penelitian Morgan Stanley menemukan, meski tidak bertentangan dengan aturan, metode akuntansi Fannie dan Freddie digunakan untuk membesar-besarkan nilai modal.
Fannie Mae adalah lafal kreatif, akronim dari The Federal National Mortgage Association. Pendiriannya diinspirasi perusahaan gula-gula terkemuka, Fannie May Confection, cuma spelling-nya diubah dari May menjadi Mae. Perusahaan pembiayaan perumahan ini didirikan pada 1938 atas permintaan Presiden Franklin D. Roosevelt. Sejak 1938 hingga 1968, pasar hipotek sekunder Amerika dimonopoli Fannie Mae, yang ketika itu masih menjadi perusahaan negara. Baru pada 1968, untuk menyeimbangkan anggaran negara, sebagian sahamnya dijual ke swasta.
Untuk menjaga kompetisi di pasar hipotek sekunder dan mengakhiri monopoli Fannie Mae, Kongres mengizinkan perusahaan swasta Freddie Mac masuk ke bisnis itu. Freddie Mac akronim dari The Federal Home Loan Mortgage Corporation, kelahirannya dibidani oleh The Emergency Home Finance Act pada 1970. Meski tidak didanai negara, lima dari 18 Direktur Freddie Mac ditunjuk oleh pemerintah.
Fannie dan Freddie tidak membiayai langsung pembelian rumah, tapi membantu pasar perumahan dengan membeli kredit dari perbankan. Kredit itu lantas "diolah" menjadi surat berharga yang dijamin oleh Fannie Mae dan Freddie Mac serta dijual kepada investor. Duitnya disalurkan kembali ke perbankan untuk melayani kredit pembelian rumah baru.
Fannie dan Freddie juga meningkatkan likuiditas dengan menerbitkan surat utang kepada investor internasional. Karena itulah krisis tersebut akhirnya juga menyeret lembaga keuangan global karena mereka ikut terlibat. Masalah muncul ketika sejumlah bank dan kreditor merugi besar. Penyitaan rumah meningkat, penjualan dan harga rumah jeblok. Sektor perumahan Amerika kritis. Saham Fannie dan Freddie pun rontok hingga 90 persen (lihat grafik).
Geger subprime mortgage di Amerika sebenarnya meledak sejak pertengahan Juli 2007. Saat itu kredit macet bertebaran. Banyak peminjam tak mampu lagi membayar utang mereka. Kelompok ini dikenai bunga mahal karena tingkat risikonya tinggi. Bayangkan, jika orang susah harus membayar bunga lebih mahal, tingkat gagal bayarnya pasti akan lebih tinggi. Diperkirakan, kredit macet sektor properti saat itu mencapai US$ 300 miliar.
Akibatnya, instrumen investasi sektor keuangan jeblok. Investor yang panik ramai-ramai melepas saham, menarik modal, agar kerugian tidak kian membengkak. Saham-saham sektor lain pun ikut tergerus. Sejumlah subprime lenders bangkrut. Ribuan tenaga kerja dirumahkan.
Maka ekonom senior BNI, Ryan Kiryanto, mengatakan langkah pemerintah Amerika menyelamatkan perekonomian Amerika dengan mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac sudah tepat. Langkah darurat ini paling tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan pasar yang anjlok. Diharapkan, pamor pemerintah di mata investor global membaik.
Namun, konsekuensinya, anggaran negara terbebani. Defisit anggaran pasti membengkak. Tapi itu merupakan ongkos fiskal. "Ini taruhan yang mahal. Apa pun risikonya harus diambil," kata Ryan. Bila Fannie dan Freddie kolaps, reputasi Amerika dipertaruhkan. Apalagi kebutuhan kredit properti masih tinggi, terutama bagi keluarga muda.
Soal komandan baru di Fannie ataupun Freddie, kata dia, itu merupakan resep yang jamak dilakukan pelaku bisnis Amerika, yakni rekonstruksi keuangan selalu diikuti rekonstruksi personel. Pemimpin lama dianggap bagian dari masalah di masa lalu sehingga mesti diganti. Pergantian personel juga diharapkan meningkatkan kepercayaan lembaga penyokong dana bahwa rekonstruksi Fannie Mae-Freddie Mac serius.
Ekonom senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ihzan, menambahkan, peningkatan defisit tahun ini bisa dikejar pada tahun berikutnya bila kondisi lebih kondusif. Namun uluran tangan pemerintah ini tidak membuat persoalan krisis kredit perumahan otomatis beres. Menurut dia, tindakan penyelamatan ini dilakukan agar krisis tidak meluas menjadi krisis ekonomi. Ini baru langkah awal dan hasilnya baru akan terlihat setelah pemerintah menggerojokkan US$ 100 miliar.
Retno Sulistyowati, Vennie Melyani, Viva Kusnandar (PDAT)
Harga Saham Fannie Mae di NYSE
(US$)
31,53 | (2 Apr) |
7,07 | (15 Jul) |
7,04 | (5 Sep) |
0,74 | (10 Sep) |
Fannie Mae
Perusahaan negara, terdaftar di bursa New York dengan kode FNM
Berdiri: | 1938 |
Kantor pusat: | Washington, DC |
Total aset: | US$ 882,5 miliar* |
Total ekuitas: | US$ 44,0 miliar* |
Pendapatan: | US$ 44,8 miliar* |
Pendapatan operasi: | - US$ 5,1 miliar* |
Laba bersih: | - US$ 2,0 miliar |
Utang: | US$ 700 miliar |
Jumlah karyawan: | 4.700 |
*per tahun 2007
Harga Saham Freedie Mac di NYSE
(US$)
30,61 | (24 Mar) |
23,65 | (24 Jun) |
13,46 | (24 Jul) |
5,26 | (15 jul) |
0,66 | (10 Sep) |
Freddie Mac
Perusahaan publik, terdaftar di bursa New York dengan kode FRE
Berdiri: | 1970 |
Kantor pusat: | McLean, Virginia |
Total aset: | US$ 794,368 miliar* |
Total ekuitas: | US$ 26,724 miliar* |
Pendapatan: | US$ 43,104 miliar* |
Pendapatan operasi: | - US$ 5,977 miliar* |
Laba bersih: | - US$ 3,094 miliar |
Kapitalisasi pasar: | US$ 610 juta (2008) |
Utang: | US$ 1,5 triliun |
Jumlah karyawan: | 5.000 |
*per tahun 2007
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo