Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Sosa Milik PTPN IV Dapat Sertifikat ISPO

ebun dan pabrik kelapa sawit Sosa milik PTPN 4 mendapat sertifikat Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) dari Control Union.

12 Mei 2023 | 06.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebun dan pabrik kelapa sawit Sosa milik PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) atau PTPN IV mendapat sertifikat Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) dari Control Union. Sertifikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberhasiln ini merupakan buah dari komitmen dan kerja keras perusahaan dalam mengedepankan operasional yang memenuhi kriteria 3P, yaitu Profit, People, dan Planet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Control Union Jurriaan Boer kepada Manajer Kebun Sosa Sutres, yang didampingi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Sustainability PTPN IV Mirvan Ariza Siregar di Bogor pada 6 Mei 2023.

“Terima kasih, ini momen gembira sekaligus membanggakan. Kami sangat bersyukur karena pertama kalinya kebun dan pabrik Sosa meraih sertifikat ISPO,” kata Sutres dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Mei 2023.

Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim menjelaskan, sampai hari ini, sudah 27 kebun dan 15 pabrik kelapa sawit PTPN IV yang mengantongi sertifikat ISPO. Beberapa unit kebun dan pabrik lainnya sedang dalam proses. Selain menciptakan tata kelola industri kelapa sawit yang berkonsep bisnis berkelanjutan, pemenuhan syarat ISPO juga bentuk komitmen PTPN IV untuk memenuhi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2020.

“Bagi PTPN IV, ini juga bagian dari upaya korporasi memperkuat keyakinan pasar domestik maupun global sehingga kelak berbuah positif terhadap pendapatan perusahaan,” ujar Riza.

Selanjutnya: Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara, PTPN III....

Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara, PTPN III, mengumumkan rencana penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara menjadi dua sub holding yang akan dilaksanakan di bulan ini.

PTPN V, VI, dan XIII akan bergabung ke PTPN IV dan nantinya dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. Sementara PTPN II, VII sampai XII bergabung ke PTPN I dan disebut Sub Holding SupportingCo. Rencana penggabungan sejalan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang hilirisasi dan industrialisasi crude palm oil (CPO) kelapa sawit serta untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng (migor) dalam negeri.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Muhammad Abdul Ghani usai mengumumkan secara resmi pembentukan PalmCo dan SupportingCo menjelaskan, PalmCo menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan, kapasitas produksi komoditas olahan sawit, hasil panen Tandan Buah Segar (TBS), kapasitas produksi CPO, minyak nabati dan minyak goreng.

“Selain itu, PalmCo akan membangun industri hilir biodiesel dengan kapasitas 450 ribu ton RBDPO per tahun pada 2025 sebagai bentuk peran serta dalam program B30 dan B40. Pembangunan pabrik Bio CNG di enam unit PKS yang berada di dalam PalmCo sampai 2024 melalui kemitraan dan melakukan peremajaan sawit rakyat seluas 60 ribu hektar sampai 2026 nanti," kata Ghani.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus