Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asia telah membuktikan diri sebagai salah satu kawasan yang melahirkan banyak miliarder berpengaruh di dunia. Kekayaan para pengusaha sukses hingga mengantarkan mereka menjadi orang terkaya di wilayah ini terus mengalami pertumbuhan, didukung dengan kemajuan pesat di sektor teknologi dan retail.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, inovasi teknologi serta ekspansi ke pasar internasional juga menjadi kunci keberhasilan mereka. Dengan nilai kekayaan yang mencapai puluhan miliar dolar, orang-orang tajir ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai orang terkaya di Asia, di antara ratusan miliarder lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari laman Forbes Real Time Billionaires, berikut daftar orang terkaya di Asia pada akhir tahun 2024 per 26 Desember.
1. Mukesh Ambani (India)
Pengusaha asal India, Mukesh Ambani menduduki posisi sebagai orang terkaya di Asia pada akhir tahun 2024. Dia adalah pemimpin dan direktur utama Reliance Industries sekaligus orang terkaya di India dengan total kekayaan mencapai US$ 95,3 miliar.
Pada 2008, Mukesh Ambani masuk ke dunia olahraga dengan mengakuisisi tim kriket Mumbai Indians yang berlaga di Indian Premier League (IPL). Selain itu, layanan telekomunikasi dan broadband perusahaan miliknya, Jio, telah menarik hampir 470,29 juta pelanggan di India. Pada Juli 2023, perusahaan ini memperluas operasinya dengan meluncurkan Jio Financial Services.
2. Gautam Adani (India)
Memiliki harta kekayaan US$ 60,1 miliar, Gautam Adani merupakan pemimpin Adani Group yang mengelola perusahaan senilai US$ 81 miliar. Bisnis perusahaannya mencakup pelabuhan, bandara, energi, dan inisiatif ramah lingkungan.
Pada 1988, Adani Group bermula sebagai perusahaan perdagangan, yang kini sukses menjadi salah satu operator bandara utama serta pengelola Pelabuhan Mundra, pelabuhan besar di Gujarat. Pada 2022, Adani berhasil mengakuisisi aset Holcim di India, menjadikannya produsen semen terbesar kedua di negara itu.
3. Zhong Shanshan (Cina)
Zhong Shanshan adalah pendiri Nongfu Spring, perusahaan air minum dalam kemasan, dan memegang status sebagai orang terkaya di Cina. Sebelumnya, ia memulai perjalanan karier dari konstruksi, jurnalisme, hingga penjualan minuman, yang akhirnya membawanya ke dunia bisnis.
Selain itu, ia juga memimpin Beijing Wantai Biological Pharmacy, perusahaan yang menghasilkan alat diagnostik Covid-19. Harta kekayaannya tercatat sebesar US$ 55,9 miliar.
4. Tadashi Yanai dan Keluarga (Jepang)
Tadashi Yanai merupakan pendiri perusahaan Fast Retailing. Dia adalah tokoh utama di balik jaringan pakaian global Uniqlo, dengan lebih dari 2.400 toko di 25 negara. Uniqlo juga terus berkembang, termasuk membuka toko pertama di Mumbai, India, pada Oktober 2023, meskipun harus menghadapi persaingan ketat dari merek lokal dan internasional.
Selain Uniqlo, Fast Retailing juga memiliki merek seperti Theory dan Helmut Lang, yang menjadikan Tadashi Yanai salah satu dari sepuluh orang terkaya di Asia. Hingga akhir tahun 2024, harta kekayaannya mencapai US$ 47,6 miliar.
5. Zhang Yiming (Cina)
Kepopuleran platform media sosial TikTok membawa pengaruh baik pada ByteDance, perusahaan teknologi induk yang dimiliki oleh Zhang Yiming. Kini, aplikasi tersebut telah memiliki lebih dari 1 miliar pengguna global.
Pada 2021, Zhang Yiming mengundurkan diri sebagai Ketua ByteDance, yang dilaporkan karena tekanan dari pemerintah Tiongkok. Meski begitu, hingga Maret 2023 dia tercatat memegang saham sebesar dua persen di perusahaan yang juga beroperasi di sektor berita, pendidikan, dan permainan itu. Harta kekayaannya saat ini adalah 45,6 miliar.
6. Ma Huateng (Cina)
Dikenal juga sebagai Pony Ma, Ma Huateng adalah pemimpin Tencent Holdings, salah satu raksasa internet di Cina. Ia mengelola aplikasi perpesanan WeChat yang digunakan oleh 1,3 miliar pengguna dan memiliki pengaruh besar di industri video game global melalui investasi di Epic Games.
Baru-baru ini, Ma Huateng mengumumkan rencana pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk kepentingan manusia melalui Tencent. Kekayaannya tercatat sebesar Rp 45,4 miliar.
7. Prajogo Pangestu (Indonesia)
Prajogo Pangestu merupakan taipan energi dan petrokimia dari Indonesia. Awalnya dia memulai bisnis di sektor kehutanan. Namun kini perusahaannya, PT Barito Pacific, memimpin di bidang petrokimia, plastik, pertambangan, dan energi termal di Indonesia.
Pada 2023, kekayaan Prajogo melonjak tajam setelah dua anak perusahaannya, Petrindo Jaya Kreasi dan Barito Renewables Energy, tercatat di bursa saham. Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires pada 26 Desember 2024, seperti dikutip dari Antara, kekayaan Prajogo Pangestu tercatat sebesar US$ 42,3 miliar.
8. Shiv Nadar (India)
Shiv Nadar adalah pelopor teknologi informasi di India. Dia mendirikan HCL bersama lima rekannya pada tahun 1976 di sebuah garasi, untuk memproduksi kalkulator dan mikroprosesor. Kini, HCL Technologies telah berkembang menjadi salah satu penyedia layanan perangkat lunak terbesar di India, dengan pendapatan mencapai US$ 13,4 miliar pada Juni 2024.
Setelah mengundurkan diri sebagai pimpinan pada 2020, Nadar menyerahkan kendali perusahaan kepada putrinya, Roshni Nadar Malhotra. Sementara itu, dirinya tetap berperan sebagai pimpinan emeritus dan penasihat strategis. Harta kekayaan Nadar kini tercatat sebesar Rp 41,3 miliar.
9. Savitri Jindal dan Keluarga (India)
Savitri Jindal, bersama mendiang suaminya Om Prakash Jindal, mendirikan Jindal Steel and Power, sebuah perusahaan India yang bergerak di sektor baja, energi, semen, dan infrastruktur. Setelah kematian suaminya, perusahaan ini terus berekspansi ke berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik dan properti.
Selain menjadi salah satu wanita terkaya di Asia, Savitri Jindal juga dikenal atas kontribusinya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lainnya. Forbes melaporkan kekayaan Savitri Jindal dan keluarganya sebesar Rp 38 miliar.
10. Robin Zeng (Hong Kong)
Orang terkaya di Asia pada akhir tahun 2024 selanjutnya adalah Robin Zeng. Dia memiliki kekayaan senilai US$ 37,8 miliar. Adapun Robin Zeng merupakan pendiri sekaligus CEO dari Contemporary Amperex Technology (CATL), perusahaan pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
CATL yang mulai terdaftar di Bursa Efek Shenzhen pada 2018, telah menjadi mitra utama produsen otomotif global seperti BMW, Volkswagen, dan Geely. Berkantor pusat di Ningde, provinsi Fujian, CATL memainkan peran kunci dalam mendukung transisi industri otomotif ke teknologi ramah lingkungan.