Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang berada di Selat Madura dan menghubungkan Pulau Jawa yang berada di Surabaya, dengan Pulau Madura di Bangkalan, tepatnya timur Kamal. Mengutip dari Simantu.pu.go.id, jembatan ini memiliki panjang 5.438 m dan merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ide pembangunan jembatan ini pertama kali adalah oleh seorang tokoh insinyur sipil, Prof Dr Sedyatmo, yang juga merupakan orang di balik terciptanya konstruksi cakar ayam. Kemudian dicetuskan oleh Presiden Sukarno pada 1960-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian pembangunan jembatan ini dilakukan di masa Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003, kemudian diwujudkan pembangunannya serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Tujuan pembangunan Jembatan Suramadu ialah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, termasuk bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura yang termasuk dalam kategori tertinggal dengan daerah-daerah di Provinsi Jawa Timur.
Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Selain itu, juga ada pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge secara bersamaan.
Jembatan Suramadu memiliki empat lajur, dua jalur cepat arah Madura dan Surabaya dan jalur lambat untuk sepeda motor. Jembatan ini memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter, dimana jalan pendekat sisi Surabaya sepanjang 4.35 km dikerjakan oleh BUMN dengan leading PT Hutama Karya, dan sisi Madura sepanjang 11.50 km dengan leading BUMN PT Adhi Karya. Jarak tempuh dari ujung ke ujung sisi jembatan memakan waktu tempuh sekitar 15-30 menit.
VALMAI ALZENA KARLA