Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan telah menyiapkan penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN baru bernama Agrinas. Agrinas adalah hasil transformasi tiga BUMN Karya yakni PT Virama Karya (Persero) , PT Yodya Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sri Mulyani menyebutkan suntikan modal yang diberikan untuk tiga BUMN yang bakal bergerak di bidang pangan itu mencapai Rp 8 triliun. “Kami menyiapkan di dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) below the line sampai dengan Rp 8 triliun. Seperti diketahui dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa 18 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PMN untuk tiga BUMN itu, kata Sri Mulyani, sudah dalam APBN 2025. Artinya, pengalokasian dana Rp 8 triliun tersebut bukanlah angka baru. Namun memang alokasi dana tersebut selama ini belum ditentukan akan diberikan kepada perusahaan BUMN yang mana.
Adapun proses pembentukan Agrinas saat ini sedang dijalankan oleh Kementerian BUMN dan hasil akhirnya akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Setelah proses itu selesai, pemberian PMN baru bisa dilaksanakan.
Rencana pembentukan Agrinas sebelumnya diungkap Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam konferensi pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada pekan lalu. “Pemerintah pada awal 2025 telah melakukan perluasan bidang usaha pada 3 BUMN melalui repurposing BUMN konsultan karya menjadi BUMN yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan dan pangan,” ucapnya di kantor pusat kementerian keuangan, Kamis, 13 Maret 2025.
Ketiga perusahaan BUMN tersebut yakni PT Virama Karya (Persero) , PT Yodya Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero). Menurut Thomas, repurposing sudah direncanakan awal tahun ini, namun butuh penambahan PMN untuk peningkatan kapasitasnya.
Setelah perluasan bidang usaha, PT Virama Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara yang bergerak di sub sektor perikanan. Lalu PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) yang bergerak di sub sektor pangan, serta PT Indra Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) yang bergerak di sub sektor perkebunan.
Pilihan Editor: Trading Halt: Seberapa Parah Kondisi Ekonomi Indonesia?