Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Panel Sayembara Desain Identitas Jenama Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengumumkan nama indentitas dari sepur kilat itu beserta tiga kandidat logonya. Nama sepur kilat itu adalah Whoosh yang diungkap oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Tim Panel Sayembara Triawan Munaf, dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi alias Edo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Whoosh yang merupakan akronim dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal' itu tersebut diberikan ke perkumpulan perusahaan desain grafis, untuk dibuatkan logo dan identitas. Proses sayembara tersebut sudah dilakukan sejak Juli 2023 lalu. Namun setelah melalui proses seleksi, ditemukan tiga finalis dengan desain yang membawa nama Whoosh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama tersebut nantinya akan ditempel di bagian kereta, interior kereta, termasuk stasiunnya. “Masyarakat sudah memiliki sebutan, bukan KCIC, bukan KCJB. Jadi kemana-mana kita akan naik Whoosh, ini akan jadi suatu istilah yang sangat sesuai. Ayo kita ke Bandung naik Whooss, atau nanti ke Surabaya,” ucap Triawan dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 21 September 2023.
Adapun tiga finalis dengan logo Whoosh terbaik adalah tim desainer dari Visious, Ou Creative, dan Feat Studio. Semua tim memiliki model dan bentuk logo masing-masing. Bahkan memiliki filosofi di masing-masing logo yang dibuatnya. Berikut detailnya sebagaimana dikutip dari website resmi PT KCIC:
1. Feat Studio
Narasi jenama yang dibuat Feat Studio adalah "it`s a matter of perspective". Dengan menggabungkan kata Whoosh yang sering dikaitkan dengan kecepatan, menggunakan sistem perspektif, sehingga visual Logo terlihat dinamis dan mengesankan kecepatan.
“Owning our own perspective. Semua elemen desain, dari tipografi, ikonografi hingga pola, semuanya dibangun berdasarkan satu titik grid perspektif. Grid ini akan menjadi dasar sistem visual identitas yang akan membawa perspektif Whoosh ke masyarakat,” tertulis dalam narasi.
Feat Studio menggabungkan elemen visual one point perspective dengan bahasa komunikasi yang bersahabat, santai, dan akrab bagi masyarakat. Desainer percaya bahwa dengan kombinasi ini, akan dapat menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami dan diterima, sambil tetap mempertahankan identitas khas.
Desainer berharap bahwa dengan konsistensi dalam penggunaan desain dan foto berbasis perspektif, bersama dengan bahasa komunikasi yang humanis, Whoosh akan menjadi identitas yang mudah dikenali. “Bahkan tanpa logo, orang akan tetap mengenali Whoosh.
Feat Studio juga mengangkat perubahan yang membawa Peradaban Baru. Di mana desainer percaya setelah familiar, masyarakat akan mulai menerima, memahami dan menggunakan layanan Wshoosh dalam keseharian hidup mereka.
“Sehingga terjadi perubahan gaya hidup masyarakat dalam bertransportasi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kemajuan menuju peradaban baru,” katanya.
Selanjutnya: Narasi Ou Creative
2. Ou Creative
Dalam narasinya Ou Creative menggunakan metode onomatope, nama Whoosh terinspirasi dari suara bambu runcing yang melesat untuk mengalahkan penjajah. Sekaligus menggambarkan kecepatan kereta yang mempersatukan bangsa dan mengakselerasi laju perkembangan Indonesia menuju peradaban baru.
Logo jenama terbentuk dari sepuluh bambu sebagai lambang semangat pemuda yang mampu mengguncangkan dunia, dan disusun menjadi 5 garis sebagai simbol asas Pancasila yang mendasari perjuangan bangsa Indonesia. “Logo ini menggambarkan Whoosh Indonesia sebagai salah satu bentuk perjuangan bangsa, dalam mengantarkan Indonesia ke masa depan yang lebih baik,” tertulis di narasinya.
Selanjutnya: Narasi Visious
3. Visious
Narasi Visious adalah berangkat dari nama Whoosh yang mewakili suara lesatan kereta cepat, identitas visual dirancang secara lugas agar mudah dipahami oleh publik. Konsep dari rancangan ini menerjemahkan suara lesatan sebagai dampak kehadiran kereta cepat terhadap perubahan, percepatan, dan pertumbuhan.
“Serta pencapaian di berbagai aspek kehidupan, ekonomi, dan budaya pada setiap lapisan masyarakat,” tulis Visious.
Secara garis besar, konsep studio desain yang berbasis di Jakarta ini menggambarkan efek empasan dari cepatnya laju kereta yang membentuk huruf W sebagai logogram. Selain mewakili nama Whoosh, logogram secara langsung menyimbolkan dampak lesatan kereta cepat luar biasa di benak publik.
Hal ini divisualisasikan melalui prinsip desain yang selalu mengaplikasikan bentuk lekukan yang dinamis, struktur yang solid, dan garis yang selalu mengarah ke atas. Lewat aplikasi warna yang kontras dan cerah serta penggunaan huruf yang kokoh, ekspresi pada logo membawa karakter energik yang mencerminkan kegesitan, kekuatan, keberanian, ketegasan, dan ketajaman visi ke depan.
“Secara keseluruhan, identitas visual ini ingin menyampaikan pesan bahwa kereta cepat akan membawa perubahan yang berdampak positif secara signifikan bagi kemajuan Indonesia,” katanya.