Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

38 Apotek Kimia Farma di Bandung Jual Masker Murah

Apotek Kimia Farma di Bandung menjual masker seharga Rp 2.000 per lembar.

5 Maret 2020 | 15.35 WIB

Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya berbincang dengan apoteker di salah satu apotek saat melakukan sidak di Blitar, Jawa Timur, Rabu, 4 Maret 2020. Polres Blitar secara berkala melakukan pemantauan harga dan ketersediaan terhadap sejumlah apotek, supermarket, dan toko penyedia alat kesehatan guna mengantisipasi adanya penimbunan masker, pembersih tangan (Handsanitizer), dan sejumlah peralatan kesehatan yang terkait pencegahan penyebaran virus Corona.ANTARA/Irfan Anshor
Perbesar
Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya berbincang dengan apoteker di salah satu apotek saat melakukan sidak di Blitar, Jawa Timur, Rabu, 4 Maret 2020. Polres Blitar secara berkala melakukan pemantauan harga dan ketersediaan terhadap sejumlah apotek, supermarket, dan toko penyedia alat kesehatan guna mengantisipasi adanya penimbunan masker, pembersih tangan (Handsanitizer), dan sejumlah peralatan kesehatan yang terkait pencegahan penyebaran virus Corona.ANTARA/Irfan Anshor

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketersediaan masker di Kota Bandung dipastikan aman. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung menyebut setidaknya saat ini ada sekitar 200.000 lembar atau 4.000 box masker yang dijual di apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia. Di Kota Bandung sendiri ada sekitar 38 apotek Kimia Farma yang menjual masker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan di apotek Kimia Farma memang masker maupun hand sanitizer masih tersedia lantaran penjualannya dibatasi. Hanya saja, Elly menyebut ketersediaan masker maupun hand sanitizer di mini market ataupun toko swalayan di Kota Bandung sudah ludes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menduga, menipisnya stok masker maupun hand sanitizer di Kota Bandung diakibatkan oleh kepanikan masyarakat menghadapi COVID-19 yang sudah masuk ke Indonesia dengan ditandainya dua orang warga Depok yang dinyatakan positif virus asal Wuhan, China ini.

"Ketersediaan masker di Kota Bandung di toko modern dan apotik kosong, tapi (stok) di PT Kimia Farma yang ada di Kota Bandung dengan stok 200 ribu masker untuk seluruh Indonesia. Harga normal Rp 2.000 dibatasi per orang 2 masker," katanya di Balai Kota Bandung, Kamis, 5 Maret 2020.

Namun Elly mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebihan dengan panic buying. Sehingga dikhawatirkan hal tersebut dapat memperparah keadaan serta dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan musibah ini untuk meraup untung.

"Karena panic buying tersebut hanya mengakibatkan semakin minimnya stok, meningkatkan harga masker serta khawatir banyaknya penimbunan masker terjadi," kata Elly.

Menanggapi kenaikan harga dan kelangkaan masker di pasar, Elly sepenuhya menyerahkan kepada pihak kepolisian jika memang ada dugaan penimbunan masker.

Elly menambahkan, berdasarkan informasi yang ia miliki, aparat kepolisian telah menindak pelaku penimbunan masker di Tangerang dan di Semarang. Menurutnya, di Kota Bandung sendiri belum ditemukan pelaku penimbunan. Jika didapati menimbun maka akan terancam pidana ataupun perdata.

"Semua masker yang ditimbun tersebut akan diekspor, dan tidak ada yang dikirim ke Bandung," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus