Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

5 Faktor Penyebab Harga Emas Melonjak

Harga emas melonjak dipengaruhi berbagai faktor. Apa saja?

23 Maret 2025 | 19.08 WIB

Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARGA EMAS telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang di seluruh dunia, terutama bagi para investor dan masyarakat umum yang melihat logam mulia ini sebagai bentuk perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Dalam beberapa bulan terakhir, harga emas mengalami lonjakan yang signifikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbagai faktor dapat memengaruhi harga emas, termasuk ketidakpastian ekonomi global, tingkat inflasi yang tinggi, pelemahan nilai dolar AS, kebijakan moneter yang longgar, serta tingginya permintaan fisik terhadap emas. Dikutip dari laman Treasury, berikut lima faktor utama yang menyebabkan harga emas terus naik:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Ketidakpastian Ekonomi Global Sebagai Penyebab Kenaikan Harga Emas

Salah satu faktor utama yang menyebabkan harga emas terus meningkat adalah ketidakpastian ekonomi global. Ketika kondisi ekonomi dunia tidak stabil, banyak investor yang memilih untuk beralih ke aset yang dianggap lebih aman, seperti emas. Contohnya, selama pandemi COVID-19, harga emas melonjak tajam karena banyak negara mengalami resesi dan ketidakpastian pasar yang cukup tinggi.

Krisis keuangan atau gejolak politik juga bisa mendorong harga emas untuk naik. Emas dikenal sebagai safe haven, yakni aset yang dapat mempertahankan nilai bahkan dalam kondisi ekonomi yang sangat buruk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memantau situasi ekonomi global agar dapat memahami dengan lebih baik mengapa harga emas terus merangkak naik.

Namun, ketidakpastian ekonomi bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi harga emas. Kadang-kadang, harga emas bisa tetap stabil meskipun terjadi gejolak ekonomi, sehingga penting untuk memperhatikan faktor lain yang juga berperan dalam penentuan harga emas.

2. Pengaruh Inflasi Terhadap Kenaikan Harga Emas

Inflasi tinggi juga menjadi faktor signifikan yang menjelaskan mengapa harga emas terus naik. Ketika inflasi meningkat, nilai mata uang sering kali menurun, dan emas dianggap sebagai alat pelindung kekayaan. Emas memiliki nilai intrinsik yang tidak terpengaruh oleh inflasi, yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak investor saat inflasi meningkat.

Selain itu, inflasi yang tinggi juga dapat mengurangi daya beli masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, emas menjadi investasi yang menarik karena harganya cenderung naik seiring dengan peningkatan harga barang dan jasa. Bagi Anda yang tertarik berinvestasi emas, penting untuk memperhatikan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator kunci.

Namun, perlu diingat bahwa hubungan antara inflasi dan harga emas tidak selalu bersifat langsung. Kadang-kadang, meski inflasi tinggi, harga emas tidak selalu mengalami kenaikan yang signifikan karena faktor lain, seperti kebijakan moneter atau suku bunga. Oleh karena itu, penting untuk selalu melihat kondisi ekonomi secara menyeluruh.

3. Pelemahan Dolar AS Menjadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Harga Emas

Harga emas memiliki hubungan terbalik dengan nilai dolar Amerika Serikat. Ketika dolar melemah, harga emas cenderung naik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa emas dihargai dalam dolar AS, sehingga pelemahan dolar membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Jadi, salah satu alasan mengapa harga emas terus naik adalah karena dolar AS yang melemah. Selain itu, pelemahan dolar AS juga dapat meningkatkan permintaan emas dari negara-negara dengan mata uang yang menguat terhadap dolar.

Misalnya, jika dolar melemah terhadap rupiah, investor Indonesia bisa lebih tertarik membeli emas karena harga emas menjadi relatif lebih murah. Ini dapat mendorong permintaan yang lebih tinggi, sehingga harga emas pun naik. Namun, perlu dicatat bahwa hubungan antara dolar AS dan harga emas tidak selalu sederhana. Terkadang, meskipun dolar melemah, harga emas tidak langsung naik karena adanya faktor lain yang memengaruhi pasar.

4. Dampak Kebijakan Moneter yang Longgar Terhadap Harga Emas

Kebijakan moneter yang longgar, seperti penurunan suku bunga atau pelonggaran kuantitatif (quantitative easing), juga menjadi faktor yang mempengaruhi kenaikan harga emas. Ketika bank sentral menurunkan suku bunga, imbal hasil dari instrumen investasi seperti obligasi akan cenderung lebih rendah.

Sebagai akibatnya, banyak investor yang beralih ke emas, yang meskipun tidak memberikan imbal hasil, dianggap lebih menguntungkan dan aman di tengah rendahnya suku bunga. Selain itu, penurunan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas di pasar, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan harga aset, termasuk emas.

Penting untuk memantau kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, terutama The Federal Reserve (Fed) di Amerika Serikat, karena kebijakan mereka memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga emas.

5. Tingginya Permintaan Fisik Emas

Permintaan fisik emas, khususnya dari sektor industri perhiasan dan elektronik, juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan harga emas. Di negara-negara seperti India dan China, emas memiliki nilai budaya yang tinggi dan sering digunakan untuk perhiasan atau sebagai hadiah dalam acara pernikahan.

Permintaan tinggi dari negara-negara ini bisa menyebabkan harga emas meningkat. Selain itu, permintaan emas juga semakin besar dari industri teknologi, karena emas digunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Penting untuk dipahami bahwa permintaan fisik emas tidak hanya datang dari investor, tetapi juga dari industri dan konsumen secara langsung.

Sebelumnya, harga emas dunia terus naik dalam sepekan terakhir dan mencapai puncaknya pada Selasa, 19 November 2024 karena dolar AS melemah dari level tertinggi baru-baru ini, sementara investor menunggu komentar dari pejabat Federal Reserve untuk kejelasan tentang kebijakan pemotongan suku bunga.

Harga emas spot naik 0,9 persen menjadi $2.634,78 per ons pada pukul 11.11 GMT (18.11 WIB), tertinggi sejak 11 November 2024. Harga naik 2 persen pada hari Senin, pulih dari level terendah dua bulan yang dicapai pada hari Kamis. Harga emas berjangka AS naik 0,9 persen menjadi $2.638,70. Di Indonesia, harga emas Antam melonjak Rp 15.000 ke level Rp 1.491.000.000 pada Selasa, 19 November 2024.

Terbaru, harga emas batangan mengalami kenaikan Rp 5.000 per gram pada Jumat, 21 Maret 2025, dibandingkan hari sebelumnya. Hari ini, harga emas Antam per gram berada di angka Rp 1.779.000.

Pada Kamis, 20 Maret 2025, berdasarkan situs resmi dari Logam Mulia, harga emas per gram masih berada di level Rp 1.774.000. Terpantau harga emas terus merangkak naik sejak awal pekan perdagangan. Untuk harga buyback emas per gram, kini berada di angka Rp 1.630.000.

Hammam Izzuddin dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus