Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Mainan, Lukas Sutjiadi mengatakan 70 persen mainan yang ada di Indonesia diimpor dari luar negeri. Dari jumlah tersebut 60 persen mainan anak diimpor dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saat ini pasaran mainan masih stabil, walaupun 70 persen mainan diimpor," kata Lukas di Menteng, Senin, 23 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk menstimulus pertumbuhan industri mainan anak, International Toys and Kids Expo akan digelar pada 26-28 Juli 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Pameran mainan kali ini akan diikuti 116 perusahaan mainan dari berbagai negara.
General Manager Chaoyu Expo, Jason Chen mengatakan pameran ini diperuntukkan bagi distributor mainan dan peelengkapan anak. Pameran ini fokus di business to business sektor. "Indonesia adalah pasar yang menggiurkan," ujar dia.
Jason menjelaskan bukan hanya perusahaan mainan dari Indonesia yang akan memamerkan produknya. Melainkan beberapa negara, seperti Thailand, Cina, Malaysia, dan Hongkong.
Indonesia International Toys and Kids Expo 2018 akan menghadirkan lebih dari 2.000 produk industri mainan dan perlengkapan anak.
Selain itu, kata Jason, akan ada perlengkapan bayi, furnitur bayi, mainan elektronik, alat penunjang belajar, dan fasilitas permainan. " Program hosted buyers dari berbagai negara Asean diharapkan menjadi jembatan bagi industri lokal untuk dapat bertukar informasi dengan pelaku industri mainan se-Asean," tutur Jason.