Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

60 Petani Minta Izin untuk Gunakan Nama Jokowi sebagai Bibit Baru Tanaman Aren

Para petani mengatakan aren yang punya banyak manfaat adalah cermin dari kepemimpinan Jokowi yang dinilai membangun banyak memberikan manfaat.

21 Maret 2025 | 06.46 WIB

Presiden ke-7 Joko Widodo menerima bibit tanaman aren dari perwakilan petani di kediaman Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 20 Maret 2025. Para petani itu meminta Jokowi memberikan langsung nama untuk bibit tanaman aren dengan menggunakan nama Jokowi. Tempo/Septhia Ryanthie
Perbesar
Presiden ke-7 Joko Widodo menerima bibit tanaman aren dari perwakilan petani di kediaman Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 20 Maret 2025. Para petani itu meminta Jokowi memberikan langsung nama untuk bibit tanaman aren dengan menggunakan nama Jokowi. Tempo/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 60 petani aren asal Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah menemui Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di kediamannya di Gang Kutai I, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuan kedatangan para petani itu untuk meminta ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut memberikan nama untuk bibit tanaman aren dengan namanya, Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pembina Kelompok Aren, Darmizal mengemukakan kedatangan para petani aren untuk bertemu dengan Jokowi itu dilatarbelakangi oleh ahli kultur aren yang meminta kesediaan mantan presiden tersebut agar bibit yang mereka kultur bisa diberi nama bibit aren genjah Jokowi. 

"Kami hari ini mengantarkan 60 petani aren untuk bertemu Bapak Presiden ke-7, Jokowi karena para ahli kultur aren ingin meminta kepada Pak Jokowi langsung untuk menamai aren tersebut dengan nama beliau," ujar Darmizal ketika ditemui wartawan seusai bertemu dengan Jokowi hari ini. 

Ia mengatakan tanaman aren tersebut diberi nama 'Aren Genjah Jokowi'. Pemberian nama tersebut karena aren memiliki kesamaan dengan Jokowi yakni memberikan manfaat. 

"Alasan nama Jokowi banyak, karena aren itu tumbuhan endemik Indonesia dan seluruh aren itu bermanfaat. Kami melihat kepemimpinan Pak Jokowi yang memberikan manfaat. Para petani melihat kepemimpinan pak Jokowi itu banyak memberikan manfaat," kata dia. 

Ia mengatakan aren yang punya banyak manfaat adalah cermin dari kepemimpinan Jokowi yang dinilai membangun banyak memberikan manfaat. "Ada bandara banyak dibangun, waduk, ada jalan tol dari Bandung ke sini lebih cepat, Itu karya 10 tahun beliau," tutur dia. 

Atas permintaan para petani aren untuk menggunakan namanya, Jokowi mengaku tidak keberatan. 
"Tadi para petani juga peniti meminta nama saya dipakai untuk kebaikan gak ada masalah," ungkapnya. 

Jokowi menambahkan tanaman aren menjadi program dari Presiden Prabowo Subianto yang berencana menanam 2 juta hektare aren. Menurutnya aren mempunyai banyak manfaat.

"Ini kan sudah menjadi program besarnya Presiden Prabowo Subianto yang akan menanam kurang lebih 2 juta hektare lahan di seluruh Tanah Air. Kita melihat aren memiliki banyak manfaat dari tanah longsor menampung air di kanan kiri kemudian untuk emisi karbon sangat baik," kata Jokowi. 

Ia mengambil contoh dari buah aren yang dapat dibuat menjadi kolang-kaling. Selain itu bisa diperas getah untuk gula aren, untuk biofuel, dan sebagainya. "Banyak hal. Ijuknya bisa untuk kosmetik. Daunnya, lidinya semuanya kepakai. Ijuk untuk jok mobil diekspor ke Jerman, banyak sekali. Pohon yg multi manfaat," ujar dia. 

Menurut Jokowi, Presiden Prabowo ke depan bakal mengembangkan potensi aren agar bermanfaat. Ia menyatakan mendukung program Prabowo tersebut. "Bagian pohon bermanfaat dan sangat bagus dan akan dikembangkan oleh pemerintah dan pak Prabowo Subianto, kita mendukung," katanya. 

 

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus