Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

7 Jenis Lobster Hidup di Perairan Indonesia, Begini Budidaya Benih Lobster

Tak kurang dari 7 jenis lobster hidup di perairan Indonesia. Berminat melakukan budidaya benih lobster?

20 Maret 2021 | 17.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menyoal benih lobster pernah ramai jadi perbincangan, persoalan ini terkait ekspor benih lobster yang diusulkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo lantas ditentang mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti.  Hingga berbuntut tindakan korupsi menyandung Edhy Prabowo dari hasil ekspor benih lobster itu pula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia merupakan habitat utama lobster sebab memiliki area terumbu karang sangat luas, total luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2 dan total garis pantai sepanjang 81.000 km, sangat mungkin untuk melakukan budi daya lobster.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada tujuh jenis yang hidup di perairan Indonesia, jenis-jenis itu adalah Lobster Batu (Panulirus penicillatus), Lobster Pasir (Panulirus homarus), Lobster Bambu (Panulirus versicolor),  Lobster Batik (Panulirus longipes), Lobster Pakistan (Panulirus polyphagus), Lobster Batik Merah (Panulirus femoristriga), Lobster Mutiara (Panulirus ornatus).

Hampir di seluruh wilayah perairan mulai dari pantai barat Sumatera hingga pantai timur di Jayapura, Papua. Lobster bisa ditemukan, kisaran suhu antara 20-30 derajat celcius, lobster punya kemampuan hidup di perairan dangkal hingga kedalaman 100 sampai kurang dari 200 meter di bawah permukaan laut.

Dalam prosesnya  ada tiga tahapan yang dilakukan untuk budi daya Lobster, ketiganya terbagi atas tahapan pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Pada tahap pembenihan, terjadi proses kawin antara lobster jantan dan betina sampai menghasilkan bayi Lobster. Termasuk dalam tahapan pembenihan mencakup penyediaan induk, perangsangan pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga menghasilkan juvenil atau lobster remaja.

Baca: Bea Cukai Juanda Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster

Untuk penyedian sarananya jika dilakukan di darat, bisa gunakan bak-bak beton, bak fiberglass, atau bak terpal. Sedangkan penempatan di laut menggunakan rakit bambu, kayu atau HDPE, dengan ukuran mulai dari 2x2 meter sampai 4x4 meter atau lebih.

Untuk teknik pembenihannya ada dua cara, pertama, pembenihan lobster karang (spiny lobster). Teknik ini belum dapat dilakukan di Indonesia sebab jumlah hasil benih yang sangat terbatas, dan belum ekonomis.

Teknik kedua, pembenihan di alam, masa larva yang panjang dikompensasi oleh fekunditas yang sangat tinggi, menunjukkan bahwa jumlah telur dari lobster sangat banyak dan beberapa induk mampu memijah, melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan, teknik ini dibuktikan dari hasil penelitian di India.

Kemudian untuk tahapan pendederan saat ditangkap, lobster disebut benur karena kondisi belum berwarna sehingga sering disebut sebagai benih bening lobster (bbl). Beberapa lama kemudian, kulit bbl mulai mengeras dan berwarna. Pendedaran dilakukan menggunakan kurungan bermata 1 mm dengan kedalaman 70-100 cm.

Kepadatan tebar 50-100 ekor/m2 dengan pakan ikan cacah. Rumput laut Gracilaria bisa ditambahkan sebagai pelindung benih lobster. Dalam waktu 3 bulan benih akan mencapai ukuran 5-10 gram dengan persentase kelangsungan hidup antara 60-90 persen.

Seiring dengan pertambahan ukuran, lobster dipilah sesuai ukuran pada umumnya kepadatan lobster ukuran 200 gram adalah 5 ekor/m2, sedangkan lobster ukuran 500 gram adalah 2 ekor/m2 hal ini dilakaukan untuk mengurangi risiko gagal akibat overload juga mengurangi kanibalisme.

Fase pemanenan benih lobster, dapat dilakukan secara parsial atau total. Panen parsial maksudnya panen yang sudah sesuai untuk diperdagangkan, sementara lobster yang masih kecil tetap dipelihara hingga mencapai ukuran komersial. Hal ini tergantung pada jenis lobsternya untuk lobster pasir setelah kurang lebih 6 bulan pemeliharaan beratnya 200 gram, lobster mutiara, primadona setelah kurang lebih 8 bulan pemeliharaan ukuran komersial adalah 350 gram.

TIKA AYU

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus