Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rute pelayanan Ketapang-Lembar resmi beroperasi untuk melakukan layanan penyeberangan jarak jauh perdananya. Saat ini tersedia 7 kapal dari 7 operator yang sebagian besar berdomisili di Pelabuhan Lembar, Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian pelayaran penyeberangan jarak jauh perdana Ketapang-Lembar diresmikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Sabtu 26 Desember 2020 kemarin, setelah memenuhi persyaratan Kementerian Perhubungan. Ketapang berada di Banyuwangi, adapun Lembar ada di Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rute pelayaran Ketapang-Lembar merupakan rute penyeberangan jarak jauh ketiga setelah Surabaya-Lembar dan Jakarta-Surabaya. Ini dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di Bali," katanya, seperti dilansir Bisnis.com, Ahad 27 Desember 2020.
Ia menyampaikan bahwa untuk lintas ini sudah tersedia 7 kapal dari 7 operator yang sebagian besar berdomisili di Pelabuhan Lembar dan sudah siap untuk dilakukan pemberangkatan perdana di lintas baru ini.
Berikut ketujuh kapal yang disiap melayani penyeberangan Ketapang-Lembar:
- KMP Jambo X
- KMP Liputan XII
- KMP Portlink VII
- KMP Dharma Ferry VIII
- KMP Munic VII
- KMP Parama Kalyani
- KMP Swarna Cakra
Dengan kapal tersebut, jarak sejauh 125 mil dapat ditempuh dengan sailing time 12,5 jam, waktu pelayanan 3 jam. Per hari ada 8 trip, dengan jadwal tetap dan teratur. Dengan demikian, pemanfaatan waktu dan harga pun menjadi lebih efisien.
Pengoperasian lintas Ketapang-Lembar ini diharapkan dapat mendukung pembangunan daerah sekitar Ketapang dan Lembar dengan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru serta mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan.
Selain itu, rute ini diharapkan mendukung pertumbuhan dan pelayanan sektor lain seperti pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Timur dan NTB.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, mengatakan pihaknya mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata, khususnya Pemprov Bali melalui peningkatan layanan angkutan ferry jarak jauh Ketapang-Lembar ini.
"Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan KM 308 Tahun 2020 Tentang Penetapan Lintas Penyeberangan Antara Ketapang-Lembar, sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bali untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Gilimanuk- Denpasar.”
Adapun besaran tarif terpadu yang telah ditetapkan oleh berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 309 Tahun 2020 tentang Tarif Ketapang-Lembar, yaitu penumpang kelas ekonomi dewasa dikenakan tarif Rp105.800 sementara untuk bayi Rp12,600.
Sementara kendaraan dipisahkan sesuai golongannya menjadi:
Golongan 1 Rp 115,890
Golongan 2 Rp 212,000
Golongan 3 Rp 352,710
Golongan 4 Penumpang Rp 1.083.690
Golongan 4 Barang Rp 1.042.510
Golongan 5 Penumpang Rp 1.992.935
Golongan 5 Barang Rp 1.870.815
Golongan 6 Penumpang Rp 2.952.710
Golongan 6 Barang Rp 2.937.470
Golongan 7 Rp 3.872.770
Golongan 8 Rp 5.212.110
Golongan 9 Rp 7.515.710
Masyarakat yang akan melakukan perjalanan Ketapang-Lembar dapat membeli tiket go show di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi dan melakukan pembayaran secara cashless dengan menggunakan kartu uang elektronik antara lain Brizzi (BRI), e-Money (Mandiri), TapCash (BNI), Flazz (BCA) dan juga dapat menggunakan transfer rekening BRI.