Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

70 Persen Lahan Taman Nasional Tesso Nilo Dikuasai Cukong Kelapa

70 Persen Lahan Taman Nasional Te70 persen dari 88 ribu hektar luas Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau, tsso Nilo Dikuasai Cukong Kelapa Sawit

19 Oktober 2017 | 18.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perkebunan kelapa sawit dan permukiman terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Hasil penelitian terbaru Walhi menunjukkan lahan gambut seluas 914.067 hektare hilang dalam tiga tahun selama kebijakan moratorium kehutanan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi konservasi lingkungan WWF Indonesia mencatat 70 persen dari 88 ribu hektar luas Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau, telah dikuasai oleh cukong. "Sekarang hanya tersisa 14 ribu hektar yang manjadi hutan," kata Director Policy, Sutainability and Transformastion WWF Indonesia Aditya Bayunanda di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menuturkan sebagian besar kawasan taman naional tersebut telah menjadi kebun kelapa sawit. Pemerintah, kata dia, sulit untuk melakukan penegakan hukum di kawasan tersebut karena ada persepsi masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya di sana. Padahal, kata dia, ada cukong yang mengendalikan mereka untuk menguasai lahan di sana.

Simak: Taman Nasional Komodo Memiliki Terumbu Karang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejauh ini, sudah dipetakan bahwa lahan taman nasional sudah lebih dari 40 ribu hektar beralih fungsi menjadi perkebunan. Bahkan, sebagian besar pemilik lahan perkebunan tersebut banyak yang berasal dari Pekanbaru, Jakarta dan mantan pejabat. "Bahkan, mantan Kepala BPN Riau sudah menjadi tersangka karena punya kebun di dalam kawasan hutan itu," ucapnya.

Kawasan Tesso Nilo akan dijadikan pilot projek untuk kawasan konservasi yang akan melibatkan semua pihak. Selain itu, pemerintah, kata dia, bersama stake holder terkait akan merelokasi rakyak kecil yang mempunyai lahan di sana, dan akan menegakan hukum kepada para cukong di sana. "Kami akan melakukan inventarisir," ucapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan pihaknya akan fokus menangani permasalahan di Taman Nasional Tesso Nilo pemerintah, seteah WWF Indonesia menjadi projeck managemen office (PMO) pembentukan Sekretarian Bersama Reforma Agrria dan Perhutanan Sosial. "Akan dimulai dari sana (Tesso Nilo), yang menjadi pilot projek program pemerintah ini," ucapnya.

IMAM HAMDI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus