Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ada uang boleh nampang

Farid hardja, bersumpah tidak akan muncul lagi dalam acara aneka ria safari tvri. karena eddy sud, koordinator acara itu, memungut jutaan rupiah bagi yang mau nyanyi di tvri. eddy menolak tuduhan itu. (md)

7 Februari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FARID Hardja bersumpah. Ia tak akan mau nampang lagi dalam Aneka Ria Safari, acara musik yang disiarkan dua kali sebulan di TVRI. Penyanyi yang punya hobi aneh - mengumpulkan tak kurang dari 500 kaca mata - itu sudah memutuskan men-Safari-kan sendiri lagu-lagunya. Gara-garanya, Eddy Sud, koordinator acara itu, memungut jutaan rupiah bagi yang mau menyanyi beberapa menit di televisi. Setiap lagu yang ditayangkan pada acara Safari itu, menurut Farid, produser harus membayar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Tak dibedakan apakah itu penyanyi yang baru muncul kemarin atau penyanyi senior. "Yang saya ingin ketahui, ke mana, sih, uang sebanyak itu?" lanjut Farid, 37, usai memperkenalkan grup barunya, Ahad siang pekan lalu di Bandung. Memang, yang membayar ke televisi, kata Farid, pihak produser rekaman kaset. Tapi, "Yang membuat lagu 'kan saya. Yang mengarang saya. Yang menyanyi saya. Yang capek saya. Tapi, mengapa untuk muncul di televisi beberapa menit saja harus membayar demikian banyak, jauh melebihi honor saya?" ujar Farid menggerutu. Dan penyanyi botak ini mengaku lebih kesal karena tak ada artis yang berani bekoar. Eddy Sud, koordinator artis Safari, menolak tuduhan Farid. "Itu semua tidak benar," kata Eddy. Bekas anggota pelawak Kwartet Jaya ini menyebutkan semua tudingan yang tak benar itu, "Karena dekat-dekat pemilu, orang mau mendiskreditkan saya." Tetapi ia mengakui adanya pungutan untuk perkembangan artis Safari. "Tetapi itu kecil sekali," katanya. Ia tak mau menjelaskan berapa besar atau kecilnya pungutan itu, dan bagaimana memungutnya, dan contoh penggunaan uangnya. Besar kemungkinan "sumpah" Farid Hardja ini akan memukul dirinya: diboikot oleh TVRI. Farid kini berada satu kubu dengan Iwan Fals dan Rhoma Irama -- yang lebih dulu tak bisa masuk kotak TVRI. Dua nama terakhir ini lebih-lebih Rhoma Irama, ternyata tetap beken. Albumnya tetap laris tanpa promosi di televisi. Tapi itulah. Bagi yang sangsi, tanpa TVRI akan bangkrut, besarnya pungutan -- bila memang ada -- mestinya tak jadi soal benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus