Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Airlangga Analogikan Pertumbuhan Ekonomi RI Seperti Mendaki Gunung, Apa Maksudnya?

Airlangga Hartarto menganalogikan pertumbuhan ekonomi ke depan seperti pendakian gunung, karena tantangannya semakin berat.

22 Desember 2023 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berpidato dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 bertajuk "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global", di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023. TEMPO/Rr. Ariyani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan di tengah ketidakpastian global, fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga. Dia melaporkan bahwa ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di kisaran 5 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Airlangga menganalogikan pertumbuhan ekonomi ke depan seperti pendakian gunung, karena tantangannya semakin berat. Sementara inflasi adalah hujan karena jika naik gunung cuacanya hujan maka jalanannya licin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Itu semakin berat oleh karena itu oksigen tipis. Nah ini kita perlu menyatukan langkah,” ujar dia dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 yang disiarkan langsung di akun YouTube Kementerian Perekonomian pada Jumat, 22 Desember 2023.

Namun, Airlangga mengatakan World Bank memprediksi sampai dengan 2026 pertumbuhan Indonesia terjaga di level 5 persen. “Itu laporan World Bank terhadap Indonesia yang baru dirilis minggu lalu,” kata dia.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata jika dibandingkan dengan negara maju maupun berkembang. Sementara, tingkat inflasi relatif terkendali dan Indonesia salah satu negara yang berhasil mengendalikan inflasi ke target sasaran. Selain itu, rasio utang juga berada di level aman di bawah 40 persen yaitu 38 persen.

Capaian ini merupakan hasil arahan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi, karena kolaborasi sinergis antara fiskal, moneter, dan sektor riil. Selain itu, juga berkat dukungan dari seluruh masyarakat dan kebijakan fiskal yang menjadi shock absorber, yang responsif terhadap kebijakan perekonomian.

“Kebijakan moneter juga berperan strategis menjaga stabilitas dan mendukung stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutur Airlangga.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus