Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Airlangga Klaim PPnBM Mobil Nol Persen Selamatkan 4,5 Juta Pekerja

Menteri Airlangga Hartarto mengklaim kebijakan PPnBM mobil nol persen bisa menyelamatkan pekerja hingga 4,5 juta orang di industri tersebut.

9 Maret 2021 | 11.39 WIB

Mesin robot menyelesaikan perakitan mobil Suzuki Ertiga di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Senin 19 Februari 2018. TEMPO/Wawan Priyanto
Perbesar
Mesin robot menyelesaikan perakitan mobil Suzuki Ertiga di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Senin 19 Februari 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya pemerintah membebaskan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil akan menggeliatkan industri otomotif. Kebijakan ini bahkan diklaim bisa menyelamatkan pekerja hingga 4,5 juta orang yang berkecimpung di rantai industri tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Diharapkan bisa menggerakkan industri karena melibatkan banyak tenaga kerja yang secara langsung dan tidak langsung jumlahnya bisa mencapai 4,5 juta,” ujar Airlangga dalam acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2021 di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PPnBM nol persen untuk kendaraan bermotor berlaku pada segmen kendaraan dengan CC kurang dari 1.500 atau untuk kategori sedan dan mobil berukuran 4x2. Relaksasi pajak selama 0 persen berlaku selama tiga bulan mulai Maret.

Setalah itu, tiga bulan kemudian pemerintah memberikan insentif PPnBM mobil sebesar 50 persen dan tiga bulan berikutnya 25 persen. Dengan demikian, instrumen kebijakan menggunakan PPnBM DTP atau pajak ditanggung pemerintah.

Airlangga mengatakan bentuk bantuan ini merupakan upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Pada 2021, ia menjelaskan pemerintah telah menganggarkan dana pemulihan Rp 688,3 triliun atau naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 579 triliun.

“Sekarang pemerintah menaikkan anggaran dan rumusnya sama, yaitu PEN digunakan untuk lima kebijakan utama meliputi perlindungan sosial, kesehatan, dukungan UMKM, dan program-program prioritas serta insentif usaha,” kata Airlangga.

Airlangga berharap stimulus dari pemerintah akan mendorong konsumsi masyarakat. Sebab, konsumsi memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto atau PDB hingga 57 persen.

“Kita akan dorong masyarakat mulai kembali belanja. Salah satunya pajak dipotong terutama otomotif dan properti,” ujar Airlangga.

Selain memberikan kelonggaran tersebut, pemerintah merelaksasi pajak PPN untuk pembelian rumah baru. Relaksasi berlaku 100 persen untuk rumah seharga di bawah Rp 2 miliar dan 50 persen untuk rumah dengan harga Rp 2-5 miliar.

Insentif pajak selain PPnBM itu diberlakukan untuk pembeli yang memiliki nomor pokok wajib pajak atau NPWP dan khusus pembelian satu rumah. Rumah dengan diskon pajak ini tidak boleh dijual dalam jangka waktu satu tahun. Airlangga meyakini potongan pajak pembelian rumah dapat menggerakkan 174 industri lain yang berhubungan dengan properti.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus