Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengungkapkan, bahwa secara keseluruhan, air minum layak saat ini baru terakses sebanyak 91 persen secara nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, Kementerian PUPR khususnya Dirjen Cipta Karya akan terus mendorong agar angka tersebut dapat meningkat dan memenuhi target 100 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Tadi disampaikan bahwa air minum untuk capaiannya masih 91 persen dan masih ada gap sekitar 8,9 persen,” kata Diada dalam Konferensi Pers Hari Habitat Dunia dan hari Kota Dunia 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Senin, 2 September 2023.
Lebih lanjut, Diana juga merincikan jumlah air minum perpipaan rumah tangga atau yang difasilitasi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) baru mencapai 21 persen secara nasional.
“PR-nya berarti masih banyak, 79 persen. Itu PR saya, PR kita semuanya untuk bisa mendapatkan air untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.
Demi mangatasi persoalan tersebut, Diana menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian PUPR bersama dengan pemerintah kabupaten/kota dan juga PDAM untuk menambah saluran perpipaan ke rumah-rumah.
Full Cost Recovery PDAM
"Kemarin kita sudah sama-sama dengan Bappenas, (Kementerian) Dagri (Dalam Negeri) juga, mudah-mudahan kalau ada Inpres jalan, mudah-mudahan nanti ada Inpres masalah air minum juga. Untuk bisa mendorong percepatan air minum 100 persen," ungkapnya.
Tak hanya, pihaknya juga akan mendorong PDAM yang telah Full Cost Recovery (FCR) untuk dapat melakukan kerja sama secara business to business (B2B). Sehingga, diharapkan langkah ini dapat mempercepat pembangunan saluran air bersih.
Sementara itu, isu mengenai air bersih dan sanitasi menjadi salah satu isu krusial yang perlu ditangani. Oleh karena itu, kata Diana, Kementerian PUPR juga mendorong isu ini untuk dibahas bersama dalam 10th World Water Forum tahun depan yang akan berlangsung di Bali.