Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

Bappenas menyebut bahwa program makan siang gratis mencontoh kebijakan yang sudah ada di sejumlah negara berpendidikan maju.

12 Maret 2024 | 20.19 WIB

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Perbesar
Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengungkap alasan pembahasan program makan siang gratis yang kini sedang berjalan di lembaganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, program unggulan milik Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, itu mencontoh kebijakan yang telah diterapkan di sejumlah negara berstandar pendidikan tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Itu pengalaman yang sudah dilaksanakan di banyak negara maju ataupun negara berkembang. Di negara maju seperti Prancis, Skotlandia, dan Finlandia--negara Eropa yang tingkat pencapaian pendidikannya bagus itu melaksanakan program makan siang dan susu gratis," kata Amich saat dihubungi Tempo melalui saluran telepon, Senin, 11 Maret 2024.

Amich menjelaskan bahwa program makan siang gratis tersebut memiliki beberapa tujuan, seperti pemenuhan nutrisi kepada pelajar dan peningkatan kecerdasan kognitif. Pemberian makanan bergizi, jelas Amich, mendukung kapasitas anak untuk mengikuti pelajaran di sekolah. 

"Cognitive skill-nya betul-betul dipengaruhi oleh asupan gizi melalui makanan dan susu gratis. Dan, itu meningkatkan prestasi belajar siswa," tuturnya. 

Kemudian, Amich turut menyebut bahwa program tersebut menjadi pemantik minat anak-anak agar rajin bersekolah. "Karena ada makan siang gratis maka siswa terdorong untuk tidak membolos. Karena, di banyak tempat ada alasan macam-macam sehinggakan tidak mau sekolah," ujarnya. 

Lebih lanjut, Amich menyatakan bahwa program makan siang gratis serupa pernah diberlakukan di Indonesia melalui Bappenas sekitar tahun 1996-1997. Melalui program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah atau PMT-AS, pemerintah menyalurkan makanan kepada pelajar. 

"Itu di masa menjelang Reformasi, pertengahan 1990-an sampai jelang tahun 2000. Jadi, kalau dari sisi pelaksanaan program, itu (makan siang gratis) bukan sesuatu yang baru bagi Indonesia," ucapnya. 

Sebelumnya, Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Leonardo A. A. Teguh Sambodo, menyebut bahwa anggaran makan siang gratis telah dibahas di lingkungan lembaganya. Anggaran program unggulan yang diusung capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, itu pun telah dihitung. 

"Menghitung (anggaran) sudah. Ada direktorat yang sudah menghitung berapa kebutuhan APBN-nya," kata Leonardo saat ditemui Tempo di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.

Leonardo menjelaskan bahwa makan siang gratis ini ditujukan untuk memenuhi nutrisi anak-anak yang bersekolah. Tak hanya itu, program ini dapat memicu pertanian lebih produktif karena dapat menyuplai sumber pangan lebih baik. 

Lebih lanjut, Leonardo menyampaikan bahwa penganggaran program makan siang gratis ini masih dalam kajian. "Kami sedang mengerjakan yang detail-detailnya ini ya, masih menyusul," ujarnya.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus