Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Alasan Pemecatan Plt Wali Kota Cimahi, Mendagri: Cabai Masih Mahal, Masuk Inflasi Tertinggi

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan alasannya memecat Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahi Dikdik S Nugrahawan.

16 Oktober 2023 | 16.13 WIB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui usai acara pemberian penghargaan insentif fiskal kepada pemerintah daerah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Perbesar
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui usai acara pemberian penghargaan insentif fiskal kepada pemerintah daerah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan alasannya memecat Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahi Dikdik S Nugrahawan. Dia mengatakan pemecahan dilakukan lantaran Pemerintah Daerah Cimahi dinilai tak berhasil mengendalikan inflasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Tito, Cimahi telah masuk ke wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi sejak Mei sampai Juli 2023. Komoditas yang paling berkontribusi terhadap kenaikan inflasi tersebut adalah cabai rawit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Cimahi kan daerah yang produksi cabainya tinggi. Tetapi harganya kok masih tinggi padahal daerah lain sudah turun," kata Tito saat ditemui di kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan pada Senin, 16 Oktober 2023.

Padahal, kata dia, pihaknya telah memberi peringatan. Selain itu, Tito menilai kemampuan Plt Wali Kota Cimahi dalam menangani inflasi tak serius. Dia menyebut Cimahi pada Mei 2023 lalu masuk ke empat besar wilayah dengan inflasi tertinggi. Lalu pada Juni dan Juli, Cimahi menjadi peringkat pertama inflasi tertinggi di Pulau Jawa. 

Kendati demikian, Tito mengatakan level inflasi di Cimahi sempat naik turun. Tetapi kali ini, Tito tak mau berkompromi lantaran ia menilai Cimahi bukan kota yang sulit untuk dikendalikan. Karena itu, menurut dia, ada sistem manajemen yang salah apabila Cimahi tak bisa mengendalikan harga cabai. 

"Kalau kotanya daerah sulit, kecil, fine lah. Mungkin masalahnya distribusi medan berat daerahnya kering di sana," kata dia. 

Sebagai informasi, Tito menyebutkan di Jawa Timur ada 38 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan inflasi. Sedangkan di Jawa Tengah ada 33 kabupaten/kota. Disusul Jawa Barat 29 kabupaten/koya. Sehingga ada lebih dari 120 kabupaten/kota pada Mei sampai Juli 2023 yang mengalami kenaikan inflasi. 

RIANI SANUSI PUTRI 

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus