Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan alasannya memecat Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahi Dikdik S Nugrahawan. Dia mengatakan pemecahan dilakukan lantaran Pemerintah Daerah Cimahi dinilai tak berhasil mengendalikan inflasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Tito, Cimahi telah masuk ke wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi sejak Mei sampai Juli 2023. Komoditas yang paling berkontribusi terhadap kenaikan inflasi tersebut adalah cabai rawit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Cimahi kan daerah yang produksi cabainya tinggi. Tetapi harganya kok masih tinggi padahal daerah lain sudah turun," kata Tito saat ditemui di kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta Selatan pada Senin, 16 Oktober 2023.
Padahal, kata dia, pihaknya telah memberi peringatan. Selain itu, Tito menilai kemampuan Plt Wali Kota Cimahi dalam menangani inflasi tak serius. Dia menyebut Cimahi pada Mei 2023 lalu masuk ke empat besar wilayah dengan inflasi tertinggi. Lalu pada Juni dan Juli, Cimahi menjadi peringkat pertama inflasi tertinggi di Pulau Jawa.
Kendati demikian, Tito mengatakan level inflasi di Cimahi sempat naik turun. Tetapi kali ini, Tito tak mau berkompromi lantaran ia menilai Cimahi bukan kota yang sulit untuk dikendalikan. Karena itu, menurut dia, ada sistem manajemen yang salah apabila Cimahi tak bisa mengendalikan harga cabai.
"Kalau kotanya daerah sulit, kecil, fine lah. Mungkin masalahnya distribusi medan berat daerahnya kering di sana," kata dia.
Sebagai informasi, Tito menyebutkan di Jawa Timur ada 38 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan inflasi. Sedangkan di Jawa Tengah ada 33 kabupaten/kota. Disusul Jawa Barat 29 kabupaten/koya. Sehingga ada lebih dari 120 kabupaten/kota pada Mei sampai Juli 2023 yang mengalami kenaikan inflasi.
RIANI SANUSI PUTRI