Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Amerika yang menyedot uang

Peranan modal asing dalam kebangkitan ekonomi AS yang dapat menutup defisit anggaran belanja. AS gencar menarik dana dari dalam dan luar negeri. Modal asing itu banyak yang datang dari negara-negara berkembang. (eb)

15 Desember 1984 | 00.00 WIB

Amerika yang menyedot uang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
ADA akhirnya jadi masuk ke Amerika. April mendatang, pembangunan pabriknya di Flat Rock, Michigan, diharapkan sudah bisa dimulai. Sekitar 3.500 buruh akan terserap di situ untuk menghasilkan 240 ribu mobil setiap tahun. Tak banyak keruwetan peraturan dijumpai Mazda untuk membuka usaha baru dengan dana US$ 450 juta itu. AS, dengan laju pertumbuhan paling mengesankan, memang jadi pilihan menarik bagi banyak penanam modal dari Jepang. Negeri itu dianggap menjanjikan prospek bisnis cukup baik, sesudah kesempatan melakukan penanaman modal di Jepang sendiri terasa makin terbatas. Stabilitas politik negeri itu juga dianggap paling mantap. Karena itu, investasi dari perusahaan, individu, dan pemerintah Jepang ke sana, dua tahun belakangan ini, mengalir cukup deras. Tahun ini, investasi Jepang di hampir seluruh cabang usaha diduga akan mencapai iumlah US$ 25 milyar. Anka ini seolah berkejaran dengan jumlah investasi, yang dilakukan pelbagai negara Eropa Barat, Kanada, dan Amerika Latin di sana. Secara kasar, dalam lima tahun terakhir ini, nilai seluruh penanaman modal asing di AS diperkirakan meliputi US$ 833 milyar (Lihat: Grafik). Ratusan cabang usaha baru, yang menyerap Jutaan penganggur, bisa dibuka berkat dana modal asing ini. Pendeknya, modal asing inl besar peranannya dalam membantu kebangkitan ekonomi AS Nilai dolar juga menguat. karena pemasukan modal dari luar ini telah memperkukuh penampilan neraca pembayaranluar negeri. Berkat modal asing ini pula, defisit anggaran belanja AS bisa ditutup tanpa menyulut kenaikan suku bunga secara luar biasa. Secara berseloroh seorang konsultan berkata, "Amerika kini kembali bagaikan negara berkembang yang kekurangan modal. Masuknya modal asing itu bagaikan membantu Amerika melakukan industrialisasi di abad ke-19 lalu." Amerika kini bukanlah Amerika dua tahun lalu. Sampai 1982, negeri ini masih dikenal sebagai pemberi pinjaman terbesar, dan penanam modal cukup tangguh di banyak negerl berkembang. Pada tahun itu, pemberian pinjaman dan investasinya mencapai tingkat paling tinggi: US$ 149,5 milyar. Kini keadaan sudah berubah. "Negeri pahng kaya dan paling kuat di dunia itu kini berada di ambang menjadi negeri pengutang paling besar dl dunia," kata gubernur Federal Reserve Bank, Paul Volcker. Utang pemerintah Amerika, sampai 1987nanti, diduga mencapai US$ 357 milyar. Jumlah itu, tentu saja, akan makin menggelembung jika Washington masih saja gencar menerbitkan surat-surat berharga, guna menarik dana dari dalam dan luar negeri untuk menutup defisit anggaran belanjanya. Kata seorang pengamat ekonomi, jumlah modal asing yang tertanam di surat-surat berharga itu cukup besar nilainya. Mereka tertarik menanamkan uangnya di sini, karena sejak Juli lalu pemerintah tidak lagi mengenakan investasi secara langsung dalam bentuk pendirian pabrik, pembelian saham-saham perusahaan, dan penempatan deposito berjangka. Kata kalangan lembaga keuangan, dana sebesar US$ 833 milyar lebih, yang masuk lewat pelbagai pintu investasi itu, bukanlah termasuk uang panas. Kendati demikian, yang mengkhawatirkan mereka adalah fakta ini: sekitar 75% dari dana itu ditanamkan pada alat investasi yang sangat peka. Misalnya deposito berjangka, surat berharga, saham, dan obligasi, yang sewaktu-waktu bisa pajak atas dividen orang asing sebesar 30O. Selain lewat pembelian surat berharga semacam itu, modal asing juga masuk melalui dicairkan atau dipindahkan hanya dengan sebuah pesan telepon. Yang jadi persoalan, jika kondisi ekonomi di AS berubah, akankah dana itu pulang kandang ke negerinya masing-masing. Banyak kalangan menantikan Jawaban itu, terutama sesudah laju pertumbuhan ekonomi AS pada semester kedua tahun ini diduga hanya akan mencapai 2,9%, dan tingkat suku bunga secara berangsur turun menjadi 11%. Karena suku bunga pinjaman turun, apa boleh buat, bunga deposito harus turun juga. Dan itu berarti, bunga yang bisa dipetik deposito penanam modal asing akan makin berkurang. Penarikan dana deposito, yang bisa menggoyahkan struktur sumber dana perbankan di AS, bukan tak mungkin akan terjadi. Karena itu, seorang pengamat ekonomi menganjurkan agar usaha AS mempengaruhi penurunan suku bunga dipertimbangkan dengan baik-baik. Sebab, besar kemungkinan, suatu usaha yang dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, malah akan mengusir modal asing. WASHINGTON, tentu saja, punya pertimbangan sendiri. Penarikan dana melalui penerbitan surat-surat berharga untuk menambal defisit, tampaknya, akan berkurang sesudah Presiden Ronald Reagan, pekan lalu, memutuskan untuk memotong US$ 42 milyar anggaran belanjanya. Dengan pemotongan ini, defisit anggaran belanja AS, yang tahun ini diperkirakan berjumlah US$ 210 milyar, bisa dibikin lebih ramping. Jika defisit bisa ditekan, AS tentu tidak perlu terlalu ngoyo mencari uang melalui penerbitan surat-surat berharga, dengan menawarkan tingkat diskonto menggiurkan. Yang memprihatinkan banyak kalangan di AS adalah kenyataan bahwa sebagian dari modal asing yang mengendap di negeri itu sekitar US$ 100 milyar justru berasal dari negara-negara berkembang yang kini sedang butuh banyak dana pembangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus