Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Investor pasar keuangan dunia dihantui gejala krisis.
Banyak bank bangkrut karena kehilangan kepercayaan nasabah.
The Fed terus menaikkan suku bunga acuan.
APAKAH pasar finansial global saat ini sedang berada di ambang Momen Minsky? Itulah kekhawatiran yang menghantui investor pasar keuangan di seluruh dunia. Pemantik wacana itu adalah nota dari J.P. Morgan, salah satu bank investasi terbesar di Amerika Serikat, yang mulanya ditujukan kepada para nasabahnya. Kabar itu kemudian beredar luas ke seantero pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemungkinan munculnya Momen Minsky kini makin kuat, demikian inti sari nota itu. Momen Minsky merujuk pada situasi ketika pasar sudah menikmati siklus booming yang berlangsung terlalu lama. Itulah yang terjadi saat ini. Siklus booming di pasar berlangsung sejak krisis 2008 usai. Maka kita melihat harga berbagai aset finansial terus terbang tinggi kendati faktor fundamentalnya tak cukup kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Investor yang makin terbuai oleh kenaikan harga kian berani berspekulasi mengambil risiko. Utang pemerintah dan korporasi turut menggunung. Akhirnya, pada suatu titik, Momen Minsky pun tiba. Harga berbagai aset finansial yang basisnya amat spekulatif itu akhirnya meletus. Pasar finansial ambruk. Banyak negara terjerumus ke dalam krisis ekonomi.
Adalah ekonom Amerika Serikat, Hyman Minsky, yang mencetuskan teori hipotesis instabilitas finansial ini. Ia wafat pada 1996 sehingga tak sempat menyaksikan teorinya terbukti ketika krisis ekonomi meledak di Asia pada 1998 dan 2008. Itulah kemunculan terakhir Momen Minsky, yang mungkin saja segera terjadi lagi karena berbagai gejalanya sekarang makin jelas.
Sebulan terakhir, pasar finansial bergejolak cukup dahsyat. Mendadak banyak bank bangkrut karena deposan yang kehilangan kepercayaan menarik dana besar-besaran. Dua bank kelas menengah di Amerika Serikat, Silicon Valley dan Signature, gulung tikar. Pemerintah Amerika harus mengganti total dana nasabah di dua bank itu agar kepercayaan publik terhadap perbankan tidak buyar. Satu bank lain, First Republic, tak jadi bangkrut karena mendapat suntikan likuiditas US$ 30 miliar dari bank-bank besar di Wall Street.
Sementara itu, inflasi di Amerika tak kunjung reda sehingga The Federal Reserve pekan lalu harus menaikkan suku bunga untuk kesembilan kalinya berturut-turut. Bunga The Fed kini berada pada rentang 4,75-5 persen. Padahal bunga tinggi bukanlah ekosistem yang baik untuk industri perbankan Amerika. Rentan rugi lantaran banyak menyimpan uangnya di obligasi pemerintah Amerika (harga obligasi jatuh ketika bunga naik), perbankan di negeri itu sewaktu-waktu bisa terkena serbuan nasabah yang menarik dana besar-besaran.
Pukulan paling keras bagi investor datang dari kebijakan otoritas keuangan Swiss, FINMA. FINMA menyelamatkan Credit Suisse Bank (CSB) yang nyaris bubar meski baru saja mendapat suntikan likuiditas US$ 54 miliar dari bank sentral Swiss. Arah kebijakan FINMA benar-benar bertolak belakang dengan langgam pemerintah Amerika. Alih-alih memberikan jaminan, FINMA malah memerintahkan penghapusan obligasi additional tier 1 yang diterbitkan CSB. Ada dana senilai US$ 17 miliar milik investor institusional dan individual superkaya yang musnah akibat kebijakan itu.
Karena kebijakan FINMA, pasar obligasi di seluruh dunia guncang. Harga saham perbankan di berbagai negara berjatuhan terimbas sentimen negatif itu. Jika Swiss yang lebih dari seabad punya reputasi baik dalam urusan perbankan tega mengemplang satu obligasi tanpa kompromi, negara mana lagi yang bisa dipercaya? Investor pun siap menggelar perang gugatan menuntut pemerintah Swiss ke pengadilan.
Akumulasi berbagai sentimen negatif itu sepertinya membenarkan sinyalemen J.P. Morgan tentang kian dekatnya Momen Minsky. Namun tak ada yang bisa memastikan apakah keruntuhan pasar finansial global memang sudah dekat atau sebaliknya. Investor juga masih mungkin mengambil keuntungan jika ternyata arah pergerakan pasar kelak tidak seburuk itu. Selalu ada kemungkinan sebaliknya: pasar mendarat dengan mulus, turun pelan-pelan dari puncak ketinggian siklus booming, dan mampu menghindar dari empasan Momen Minsky.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo