Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Warganet atau netizen mengganjar aplikasi MyPertamina yang diluncurkan PT Pertamina (Persero) dengan bintang 1,3 di Playstore dan 2,5 di App store. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan perseroan menghargai pendapat netizen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami menghargai seluruh pendapat masyarakat dan netizen. Semua masukan, kritikan, dan komen ini akan kami jadikan bahan untuk meningkatkan kualitas MyPertamina ke depan," kata Irto saat dihubungi pada Minggu, 3 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banyaknya bintang dalam platform pengunduh aplikasi milik Android dan iOS itu menjadi indikator kepuasan pengguna. Sejak Pertamina mengatur pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menggunakan MyPertamina, masyarakat banyak melayangkan kritik.
Irto menyampaikan masyarakat yang berhak menikmati BBM bersubisidi sejatinya tak perlu bertransaksi menggunakan MyPertamina. Untuk mendapatkan kode bar atau barcode pembelian, konsumen bisa mendaftarkan diri di situs Subsiditepat.mypertamina.id.
"Sebetulnya pelaksanaannya tidak mewajibkan memiliki aplikasi MyPertamina, tapi harus/wajib daftar di website subsiditepat.mypertamina.id," ucap Irto.
Pertamina, kata Irto, juga memungkinkan konsumen mencetak kode barcode-nya dan menunjukkannya ke petugas SPBU. "QR Code juga bisa diprint, jadi tidak wajib juga memakai aplikasi MyPertamina. Begitu juga saat bayar, mekanisme cash masih diterima," kata dia.
Aplikasi MyPertamina dihujani komentar sejak aturan sistem pembelian Pertalite dan solar berubah. Kolom komentar aplikasi itu berisi keluhan terhadap sulitnya masyarakat mengakses BBM bersubsidi jika pembelian diatur.
"Baru pertama kali nyoba bayar pake MyPertamina. Ternyata ada biaya tambahan di atas biaya pembelian BBM yang dideskripsikan sebagai Biaya Platform. Biasanya pake apps jadi lebih murah ini malah tambah mahal. Dengan apps ini Pertamina bisa mendapatkan customer behaviour dan itu nilainya jauh lebih tinggi , tp kok malah customer di charge ??? Mending bayar pake kartu debit biasa aja. Gak akan pake lagi apps ini selama masih ada biaya platform," kata adgehfy dalam kolom komentar MyPertamina di AppStore.
Suara sumbang lain pun banyak ditorehkan di kolom komentar MyPertamina. Masyarakat menyatakan menjadi enggan untuk mengunduh aplikasi untuk membeli bensin di SPBU.
Adapun kemarin, Irto memastikan penjualan BBM Pertalite dan Solar pada 1 Juli masih sama seperti penjualan biasanya. Uji coba pembelian Pertalite baru berlaku untuk kendaraan roda empat dengan CC di atas 2.000.
"Jadi saya luruskan jangan sampai besok harus punya QR code dan kalau tidak punya bakal ditolak, saya nyatakan itu tidak benar. Jadi selama proses pendaftaran semua proses pembelian masih seperti biasa," kata Irto dalam konferensi pers di Graha Pertamina Jakarta pada Kamis, 30 Juni 2022.