Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Simbol topi biru menjadi salah satu emoji yang sering digunakan oleh para warganet di TikTok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain di TikTok, emoji tersebut juga muncul di berbagai kanal media sosial lain, seperti X (Twitter), Instagram, dan WhatsApp, sehingga dianggap sebagai bahasa universal di kalangan pengguna internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Popularitas emoji topi biru tidak terlepas dari maknanya yang cukup fleksibel. Ada yang beranggapan bahwa simbol tersebut digunakan untuk menyindir atau melebih-lebihkan suatu pernyataan, ada pula yang memanfaatkannya untuk tujuan humor atau sarkasme.
Di sisi lain, penggunaan emoji topi biru yang berlebihan dapat menimbulkan kesalahpahaman, terutama dalam konteks percakapan serius atau bagi pengguna yang masih awam. Lantas, apa itu topi biru?
Arti Topi Biru di TikTok
Melansir emojipedia.org, topi biru atau billed cap (blue cap) disetujui sebagai bagian dari Unicode 10.0 dan ditambahkan ke daftar Emoji 5.0 pada 2017.
Simbol topi polos berwarna biru lembut dengan mahkota bundar dan paruh kaku tersebut, sering ditampilkan pada sudut tertentu untuk menunjukkan paruhnya yang menonjol ke luar.
Topi biru sering dikaitkan dengan slang dalam bahasa Inggris, yaitu capping, yang berarti berbohong. Mengirimkan emoji topi biru dapat dianggap sebagai tuduhan atas kebohongan orang lain.
Senada dengan hal itu, menurut laman British Council, emoji topi biru dianggap sebagai cara modern untuk mengatakan “saya tidak percaya Anda”. Emoji tersebut berkaitan erat dengan istilah cap, yang berarti kebohongan.
Cara Penggunaan Topi Biru di TikTok
Selain digunakan saat seseorang berbohong, emoji topi biru juga muncul sebagai respons terhadap seseorang yang melebih-lebihkan perkataan atau tindakannya. Ucapan atau perilaku yang berlebihan tersebut umumnya dilakukan untuk membuat orang lain terkesan.
Misalnya, Bella mengatakan “Saya kemarin bertemu Britney Spears loh di Amerika Serikat”. Kemudian, Anda dapat mengirimkan emoji topi biru sebagai respons terhadap perkataan Bella yang merupakan sebuah kebohongan atau berlebihan.
Begitu pula ketika seseorang mengatakan “stop” dengan diikuti emoji topi biru, maka hal itu adalah cara informal untuk mengatakan agar Anda berhenti berpura-pura. Anda juga bisa menggunakan emoji topi biru untuk mengungkapkan keheranan atau keterkejutan.
Misalnya, Suci terjatuh dari motor di daerah yang cukup terjal, tetapi tidak mengalami luka-luka sama sekali. Sebagai bentuk respons keterkejutan, Anda dapat mengatakan “tidak mungkin” sambil diikuti dengan emoji topi biru.
Kepopuleran Emoji Topi Biru
Sejak kemunculannya pertama kali pada 2017, topi biru menjadi salah satu emoji populer di kalangan pengguna internet.
Banyak orang yang memanfaatkan emoji topi biru dalam obrolan (chat) di aplikasi perpesanan atau media sosial, takarir (caption), hingga muncul dalam konten, seperti unggahan gambar atau video.
Namun, menurut The U.S. Sun, emoji topi biru semakin banyak dikenal, salah satunya karena digunakan oleh pemain basket Amerika Serikat, Louis Tyrone Williams atau Lou Williams.
Pada Sabtu, 7 November 2020, dia mencuit emoji topi biru di X, ketika menanggapi klaim Donald Trump yang memenangkan pemilihan presiden atau Pilpres AS dengan selisih suara yang besar.
“Saya menang Pilpres AS ini, dengan selisih suara yang besar,” kata Trump dalam cuitannya (tweet). Kemudian, Lou membagikan ulang (retweet) cuitan tersebut dengan menambahkan emoji topi biru.
Cuitan emoji biru tersebut pun menimbulkan beragam komentar. Ada warganet yang menilai bahwa Lou menganggap pernyataan Trump sebagai kebohongan, ada pula yang menyebut emoji digunakan untuk menunjukkan sikap heran atas klaim yang berlebihan.
Pilihan Editor: Arti Dino Merah di TikTok yang Diklaim Bisa Tambah Followers
Foto 
