Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Arus Modal Asing Keluar Rp 10,33 Triliun periode 24-27 Februari 2025

BI mencatat arus modal asing keluar Tekanan terhadap pasar keuangan terlihat dari aksi jual nonresiden.

2 Maret 2025 | 12.04 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 10,33 triliun dalam periode 24-27 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tekanan terhadap pasar keuangan terlihat dari aksi jual nonresiden yang tercatat sebesar Rp 7,31 triliun di pasar saham, Rp 1,24 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp 1,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, berdasarkan catatan dari BI, nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan. Rupiah ditutup pada level Rp 16.445 per dolar AS pada Kamis, 27 Februari 2025. Pada Jumat, 28 Februari 2025 dibuka melemah ke Rp 16.520 per dolar AS dan akhirnya ditutup kembali melemah ke Rp 16.575 per dolar AS.

Yield SBN tenor 10 tahun juga naik dari 6,88 persen menjadi 6,93 persen, sementara premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun meningkat dari 70,34 basis poin (bps) pada 21 Februari 2025 menjadi 75,13 bps pada 27 Februari 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso mengatakan BI akan terus memperkuat strategi kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah arus modal keluar. “Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar Ramdan dalam keterangannya, Sabtu, 1 Maret 2025.

Sepanjang tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 27 Februari 2025, investor nonresiden mencatat jual neto sebesar Rp15,47 triliun di pasar saham. Namun, di sisi lain, terdapat aliran modal masuk dengan beli neto Rp12,86 triliun di pasar SBN dan Rp7,67 triliun di SRBI.

BI menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas moneter dan nilai tukar rupiah agar tetap terkendali di tengah dinamika global.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus