Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Asia Grassroots Forum Digelar 21-22 Mei, Genjot Investasi Berdampak untuk UMKM Asia Tenggara

Amartha menggelar Asia Grassroots Forum tahun 2024 untuk mengakselerasi potensi ekonomi pada level akar rumput di Asia

22 Mei 2024 | 06.15 WIB

Amartha Mikro Fintek menggelar Asia Grassroots Forum 2024 dengan tema "Embracing Grassroots Economy, Promoting Inclusive Growth" di Royal Glasshouse, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Amartha Mikro Fintek menggelar Asia Grassroots Forum 2024 dengan tema "Embracing Grassroots Economy, Promoting Inclusive Growth" di Royal Glasshouse, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggelar The 2024 Asia Grassroots Forum selama dua hari pada 21-22 Mei 2024. Forum itu mengundang investor, entrepreneur, inovator, dan pembuat kebijakan untuk mengakselerasi potensi ekonomi pada level akar rumput di Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan memfasilitasi inovasi di bidang teknologi dan keuangan, forum ini bertujuan untuk melibatkan institusi global berpartisipasi dalam impact investing," kata Founder dan EO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, di Royal Glasshouse, Jakarta, 21 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Taufan mengatakan, forum yang menggandeng Women's World Banking, SME Finance Forum, dan Accion ini turut memberikan dukungan kepada Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang pesat di seluruh Asia, terutama di Asia Tenggara. Dia mengklaim, Asia Tenggara menjadi rumah bagi jutaan UMKM sehingga mencapai 40 persen dari ekonomi wilayah tersebut. "Khususnya, usaha mikro yang mencapai 94 persen dari total UMKM, berperan penting sebagai mesin ekonomi, terutama di negara seperti Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, meskipun memiliki kontribusi yang signifikan, Taufan menyampaikan, sebanyak 90 persen pengusaha mikro di Asia Tenggara menghadapi sejumlah masalah. Misalnya, akses layanan keuangan yang sulit, pinjaman karena jaminan dan riwayat kredit yang kurang memadai, serta literasi digital keuangan yang rendah. 

Taufan menerangkan, dalam kondisi seperti itu, fintech berperan penting dalam menyediakan layanan yang dapat diakses oleh masyarakat yang kurang terjangkau. "Forum ini bertujuan untuk menjadi pendorong kolaborasi, mengumpulkan berbagai experts di bidang teknologi dan keuangan," tuturnya. 

Taufan menjelaskan, Asia Tenggara, khususnya Indonesia, telah menjadi tempat investasi berdampak yang menarik bagi investor dan institusi global untuk mendiversifikasi portofolio mereka di pasar yang sedang berkembang sekaligus memberikan dampak sosial.

Selama tahun 2020-2022, kata dia, investor berdampak telah mengalokasikan lebih dari 67 persen dari total modal yang diinvestasikandalam periode 10 tahun dari tahun 2007-2016 di Asia Tenggara.

Berkenaan dengan itu, Presiden dan CEO Accion, Michael Schlein, menyebut bahwa layanan keuangan adalah alat yang kuat untuk membantu mengurangi kemiskinan dan menciptakan peluang. "Para pengusaha mikro dapat membuat pilihan yang tepat dan membangun bisnis yang lebih tangguh," ucap Michael. 

Berdasarkan pantauan Tempo, The 2024 Asia Grassroots Forum dihadiri berbagai kalangan pengusaha. Selain talkshow interaktif, sejumlah panel diskusi turut meramaikan acara yang bertajuk “Embracing Grassroots Economy, Promoting Inclusive Growth” tersebut.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus